Berita Nunukan Terkini
Tak Terima Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19, Oknum Aparat di Nunukan Ngamuk Bawa Senpi ke RSUD
Tak terima keluarganya meninggal dunia karena terpapar Covid-19, oknum aparat di Nunukan ngamuk bawa senjata api atau Senpi ke dalam Ruang ICU RSUD.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tak terima keluarganya meninggal dunia karena terpapar Covid-19, oknum aparat di Nunukan ngamuk bawa senjata api atau Senpi ke dalam Ruang ICU RSUD.
Tak terima keluarganya meninggal dunia akibat positif Covid-19, oknum aparat di Nunukan mengamuk sembari membawa Senpi masuk ke ruang ICU RSUD, Minggu (15/08/2021), sekira pukul 21.00 Wita.
Dijelaskan Humas RSUD Nunukan, Khairil, pasien tersebut masuk ke RSUD Nunukan pada tanggal 7 Agustus lalu sebagai suspek.
Baca juga: Kasus Meninggal karena Covid-19 Meningkat, RSUD Tarakan Siapkan Ruang Transisi Sebelum Masuk Tulip
Baca juga: Masa Pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK Tarakan Tetap Tingkatkan Pelayanan kepada Peserta
Baca juga: Liga 1 di Tengah Pandemi Covid-19, Pertandingan Tanpa Penonton, Polri Batasi Isi Stadion 299 Orang
Menurutnya, pasien tersebut memiliki komorbid paru-paru, jantung, dan diabetes mellitus.
Namun, saat pasien mulai mengalami penurunan kondisi, dilakukan uji swab PCR pada tanggal 14 Agustus lalu, dan hasilnya positif Covid-19.
"Semua pasien suspek kalau masuk RSUD Nunukan pasti dirawat dulu di ruangan Cempaka. Begitu kondisi pasien mulai memburuk, kita swab PCR. Saat keluar hasil PCR positif, pasien kami pindahkan ke Pinere. Dua hari di Pinere, 15 Agustus malam pasien meninggal dunia," kata Khairil kepada TribunKaltara.com, Senin (16/08/2021), malam.
Menurut Khairil, saat mengetahui pasien meninggal dunia, pihak keluarga yang merupakan oknum aparat keamanan, menerobos masuk ruangan ICU Covid-19.
Sembari mengamuk dengan senjata laras panjang di tangan, oknum aparat keamanan itu menanyakan keberadaan dokter yang menangani pasien, keluarganya itu.
"Oknum aparat itu masuk ke ruang ICU Covid-19 dengan laras panjang, sempat teriak-teriak cari dokter yang menangani pasien itu. Saat itu pasien di ICU lagi banyak dan kondisi mereka lagi buruk. Jadi dokter dan perawat yang ada di dalam ruangan tidak menjawab, karena sibuk urus pasien," ucapnya.
Lalu, oleh aparat keamanan yang sedang berjaga di depan RSUD Nunukan langsung mengamankan oknum tersebut.
"Pengamanan di RSUD Nunukan itu dibantu oleh aparat dari Kodim 0911/Nunukan. Jadi oknum itu diamankan dan dibawa keluar dari RSUD," ujarnya.
Lebih lanjut Khairil sampaikan, hal lain yang membuat keluarga pasien naik pitam, lantaran tudingan yang beredar, bahwa RSUD Nunukan telah 'mengcovidkan' pasien.
"Masalah hasil swab PCR positif atau negatif bukan keputusan dari rumah sakit. Tapi yang menentukan adalah hasil lab. Di tengah pandemi seperti ini, siapa yang mau kita percaya kalau bukan hasil lab," tuturnya.
Saat ditanyai, mengenai anak pasien yang sempat meminta hasil swab PCR pasien, jawab Khairil menjelaskan hal itu dilarang UU Kedokteran.
"Sesuai UU Kedokteran, medical record tidak dapat dikeluarkan kecuali ada permintaan dari pengadilan. Kalau resume boleh saja kita serahkan," ungkapnya.
Saat itu permintaan keluarga kepada pihak RSUD Nunukan agar proses pemakaman diatur oleh pihak keluarga.
"Jadi memutuskan bagaimana pasien positif Covid-19 dimakamkan itu keputusannya ada di Satgas Covid-19. Rumah sakit hanya mengatur sampai di kamar mayat saja.
Baca juga: Update Tambah 50, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 4.825, Pasien Sembuh 24 dan 2 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Nakes Dilaksanakan Bertahap, Jubir Covid-19 Kaltara Jelaskan Alasannya
Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Kaltara Agust Suwandy Imbau Tenaga Kesehatan Mau Divaksin Corona Dosis Ketiga
"Tapi Satgas Covid-19 dan BPBD tadi mengizinkan pasien dikebumikan tapi tetap mengacu pada protokol kesehatan. Pemakaman diawasi oleh Satgas Covid-19 dan BPBD," imbuhnya.
Akibat tindakan oknum yang menerobos masuk ruangan, sehingga menyebabkan kaca pintu masuk ruangan ICU, tampak pecah.
"Soal fasilitas yang dirusak oknum aparat sudah kami laporkan kepada Bupati sebagai pemilik rumah sakit ini," pungkasnya.
Penulis: Febrianus Felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official