Berita Tarakan Terkini

Covid-19 Turun, Pemkot Tarakan Datangkan Mesin PCR Akomodir Pelaku Perjalanan, Pasien & Peserta CPNS

Angka kasus Covid-19 mulai turun, Pemkot Tarakan datangkan Mesin baru atau mesin swab tes PCR untuk akomodir pelaku perjalanan, pasien & peserta CPNS.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas di hari pertama kegiatan pelaksanaan SKD di UPT BKN Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Angka kasus Covid-19 mulai turun, Pemkot Tarakan datangkan Mesin baru atau mesin swab tes PCR untuk akomodir pelaku perjalanan, pasien & peserta CPNS.

Wali Kota Tarakan mengungkapkan persoalan PCR yang yang selama ini dikeluhkan di Kota Tarakan perlahan bisa diatasi.

Baik bagi para pelaku perjalanan, bagi pasien dan juga terbaru aturan yang dikhususkan peserta CPNS asal Jawa-Bali yang ingin mendaftar di Kaltara wajib menggunakan swab test PCR.

Baca juga: Tak Sesuai Harga Pemerintah, Apotek dan Klinik Yuli Medica Nunukan Beber Alasan Swab PCR Lebih Mahal

Dengan menurunnya angka kasus lanjut Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, ini bisa mendukung dan menjamin ketersediaan layanan swab PCR tersebut.

Lanjutnya lagi, mengatisipasi kelangkaan alat reagen, RSUKT dalam proses mendatangkan alat baru atau mesin swab test PCR yang terbaru.

“Kalau kemarin hanya bisa sampai 30-an sampel, alat yang sekarang sampai 96 sampel per sekali putar,”ujarnya.

Jika pemeriksaan dilakukan dua kali bisa diperoleh hingga 200 sampel per harinya dengan mesin yang baru yang akan tiba di Kota Tarakan.

Alatnya yang didatangkan di RSUKT diharapkan sudah tiba dalam pekan ini.

Alat sebelumnya dimiliki oleh RSUKT memang kategori close sistem.

Sehingga agak sulit dan terbatas termasuk dari jenis reagen yang mahal untuk kategori ini.

Baca juga: Naik Pesawat Tak Lagi Wajib Tes PCR, Ini Syarat Terbaru Perjalanan di Jawa dan Bali selama PPKM

“Mudahan hari Sabtu sudah tiba. Ada juga di RSUD Provinsi Kaltara. Bisa muat 96 sampel per hari kalau di sana,” ujar dr. Khairul.

Ia melanjutkan, begitu juga di RSUKT dan Rumkital Ilyas Tarakan.

Memang diakuinya yang membuat reagen cepat habis karena angka kasus.

Namun di beberapa pekan terakhir Agustus kemarin sudah mulai menunjukkan angka penurunan kasus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved