Berita Tarakan Terkini
Hasil Sampel Baru Keluar 4 Hari, DLH Kota Tarakan Sebut 28 Parameter Standar Uji Baku Mutu Air
Hasil sampel baru keluar selama 4 Hari, UPT Pengelolaan Laboratorium Lingkungan DLH Kota Tarakan sebut 28 parameter standar uji baku butu air.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Hasil sampel baru keluar selama 4 Hari, UPT Pengelolaan Laboratorium Lingkungan DLH Kota Tarakan sebut 28 parameter standar uji baku butu air.
UPT Pengelolaan Laboratorium Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan sudah menindaklanjuti pencemaran sungai yang terjadi pada Jumat (3/9/2021) kemarin.
Dikatakan Supran Anang Kepala UPT Laboratorium Tarakan, sampel akan dikirim ke Universitas Borneo Tarakan dan ke Laboratorium di Samarinda.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Tarakan Usut Pencemaran Oli, Tiap Tahun Lakukan Uji Baku Mutu Air Sungai
Sampel dikirim untuk mengetahui baku mutu air sungai yang tercemar. Total ada sekitar 28 indikator yang diuji oleh tim yang sudah berkompeten dari petugas laboratorium yang melakukan pengujian.
Secara teknis, karena kondisi sungai mengandung minyak maka ada perlakuan khusus yang dilakukan.
“Dia tidak bisa menggunakan wadah sembarangan. Harus menggunakan wadah kaca karena minyak lengket kalau diletakkan di wadah plastik,” ujarnya.
Ia melanjutkan, seharusnya menggunakan botol kaca untuk penempatan sampelnya. Namun keterbatasan alat dan juga memang Laboratorium DLH Tarakan belum teregistrasi sehingga belum bisa menguji lebih detail.
Baca juga: Sedimentasi Capai 2,5 Meter, PDAM Tarakan Ingatkan Masyarakat tak Buang Sampah Plastik di Sungai
“Hanya bisa diuji seperti kandungan pH, kemudian kadar oksigennnya juga. Sebenarnya ada banyak indikatornya,” bebernya.
Nanti dari hasil pengujian indicator terhadap sampel tersebut akan dibawa ke Laboratorium di Sukofindo Samarinda.
“Kami sudah kirim ke UBT juga untuk diteliti.Di sana ada alatnya juga. Di DLH sendiri alat menguji minyak lemaknya yang belum tersedia,” lanjutnya.
Ia menambahkan, untuk kandungan minyak lemak sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk membaca hasil uji laboratoriumnya, bisa mencapai tiga sampai empat hari.
“Kalau yang kemarin kami ukur dan imput di lapangan itu kadar pH dan DO,” ujarnya.
Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk pH sendiri standar range baku mutu di angka 6,9.
“Hasilnya pH 6,9 di pukul 09.30 WITA. Kalau yang pukul 07.15 WITA, sampelnya diambil petugas PDAM dan mereka cuma ambil saja tidak mengukur,” bebernya.
Begitu juga untuk indikator lainnya seperti DO atau kandungan oksigen dalam air lanjutnya, menunjukkan angka 3,99 di pengambilan sampel kedua pukul 09.30 WITA. Kemudian indikator lainnya, ada suhu air sungai.