Berita Kaltara Terkini
Segini Besaran Dana Membentuk Kawasan Khusus Tanjung Selor, Sekda Datu Iqro: Dananya dari Pusat
Kawasan Khusus Tanjung Selor direncanakan dimulai tahun 2022 mendatang, segini besaran dananya. Ketua Tim Percepatan Datu Iqro sebut dana dari pusat.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kawasan Khusus Tanjung Selor direncanakan dapat dimulai pada tahun 2022 mendatang.
Diungkapkan Ketua Tim Percepatan Pembentukan Kawasan Khusus Tanjung Selor Datu Iqro Ramadhan, pihaknya telah mengajukan usulan anggaran untuk pembangunan kawasan khusus.
Tidak tanggung-tanggung dana sebesar Rp 3 Triliun, telah diajukannya kepada Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Masih Dibahas Kemendagri, Kawasan Khusus Tanjung Selor Direncanakan Berjalan Tahun 2022
"Kawasan khusus dananya dari pusat, itu masih disusun oleh Kemendagri," kata Datu Iqro Ramadhan, Jumat (17/9/2021).
"Sesuai dengan kebutuhan kita, kita masukan ke Kemendagri sekitar Rp 3 Triliun,"
tambahnya.
Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Beber Harapannya dari Peraturan Pemerintah Kawasan Khusus Tanjung Selor
Dana sebesar itu, nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan fisik. Seperti pembangunan jalan, fasilitas pendidikan dan kesehatan serta sarana dan prasaran pusat pemerintahan.
Mengingat dalam skema kawasan khusus wilayah Kecamatan Tanjung Selor dan Kecamatan Tanjung Palas, masing-masing disiapkan sebagai persiapan Ibukota.

Yakni Kecamatan Tanjung Palas sebagai Ibukota Kabupaten Bulungan, dan Kecamatan Tanjung Selor yang nantinya akab dibangun pusat pemerintahan Ibukota Kaltara, sekaligus persiapan menjadi Kotamadya sendiri.
"Banyak kita untuk fisik, misalnya jalan, pendidikan, kesehatan, termasuk termasuk pusat pemerintahan secara keseluruhan," ujarnya.
Baca juga: Sekprov Kaltara Suriansyah Sebut Pembangunan Kawasan Khusus Tanjung Selor Menunggu Aturan Pusat
Namun demikian, hingga kini pihaknya belum mengetahui berapa banyak anggaran yang nantinya dapat disetujui oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri.
"Kita belum tahu berapa, kita tunggu saja realisasinya berapa yang disetujui," tuturnya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi