Berita Bulungan Terkini

Juara Bertahan di Lomba Dayung Tradisional, Begini Asal Usul Nama Klawor Asal Tanjung Palas Hilir

Festival Sungai Kayan tinggal 6 hari lagi, Tim Klawor asal Tanjung Palas Hilir bakal mengikuti Lomba Perahu Dayung Tradisional. Ini asal usul klawor 

Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Perahu Tradisional Tim Klawor Beserta 20 pendayung dan pelatih saat sedang latihan persiapan Festival Sungai Kayan 16-17 Oktober 2021 mendatang 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Festival Sungai Kayan tinggal 6 hari lagi, Tim Klawor asal Tanjung Palas Hilir bakal mengikuti Lomba Perahu Dayung Tradisional. 

Dalam Lomba Perahu Dayung Tradisional ini, Tim Klawor selalu juara. 

Baharudin pelatih dari Tim Klawor menceritakan tentang bagaimana asal mula diberinama Klawor.

Baca juga: Tim Tanjung Palas Hilir Lanjutkan Bangun Badan Perahu Dayung, Kapten Tim Minta Pendayung Jaga Fisik

Sebelum diberinama Klawor, namanya dahulu adalah Plian, yang artinya ikan tradisional khas Bulungan.

"Dulu namanya Plian, lalu berubah lagi sama generasi baru, jadi anak-anak muda kasih nama Klawor," ungkapnya kepada kepada TribunKaltara.com

Sama seperti Plian, arti Klawor adalah nama ikan jenis ikan tawar berasal dari aliran sungai pegunugan hulu ke hilir.

Baca juga: Delapan Tim Perahu Dayung Terdaftar Ikut Festival Sungai Kayan, Satu Tim Ada 20 Orang

"Saya rasa inilah tradisi turun-temurun bahwa buah tidak akan jauh dari pohonnya, regenerasi sebagai bukti semakin cinta asli hasil bumi sendiri, ya inilah kami beri nama Klawor," tegasnya Senin (11/10/2021).

Sebelumnya, perahu dayung klawor berwarna kuning biru oranye hitam itu kali ini merupakan ukiran terbaru untuk generasi baru.

Baharudin Pelatih Tim Klawor asal Tanjung Palas Hilir
Baharudin Pelatih Tim Klawor asal Tanjung Palas Hilir (TRIBUNKALTARA.COM/ GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)

"Ini Klawor kita baru mas, ada yang dulu lama cuman sudah jabuk, jadi kami setting ulang perahu, kita juga tidak janji target, tapi kalau latihan, itu tidak lepas percaya akan juara," ujarnya.

Pada saat bersamaan, TribunKaltara.com bertemu dengan adik dari Pelatih Tim Klawor, Rahmat Rajali yang merupakan juru teknik pembuat perahu dayung Tradisional.

"Buat perahu ini, kurang lebih selama satu bulan setengah proses pembuatannya, dan warna cat perahu atas persetujuan teman-teman supaya masyarakat menonton bisa gampang di ingat perahu klawor nantinya," ucapnya.

Baca juga: Gabung di Komunitas Balap Ketinting, Dahlan Bersyukur: Saling Kerjasama & Bantu Bila Ada Musibah 

Perahu dayung Klawor menggunakan kayu meranti dengan panjang 12 meter kali 40 lebarnya 80 sentimeter dengan terbagi tiga bagian.

"Tentu yang bekerja adalah seluruh tim peserta dayung Klawor, baik pengolesan bodi agar rapi kemudian uji coba, begitu rasanya kurang pas, kita angkat kemudian rombak lagi," pungkasnya.

Pihaknya berharap Tim Klawor bisa menjaga supportivitas, dan tetap fokus ikuti lomba perahu dayung sesuai strategi dan persiapan secukupnya.

"Kendala kita juga banyak, dan sudah siapkan solusi demi nama klawor sendiri, sementara waktu juga tidak ada pemain cedera dan sudah kita tangani," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved