Berita Tarakan Terkini
Tetap Produktif Meski Lahan Terbatas, Pemkot Tarakan Dukung Stimulan Petani Wujudkan Wisata Buah
Tetap produktif meski lahan terbatas, Pemkot Tarakan dukung stimulan petani wujudkan wisata buah-buahan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tetap produktif meski lahan terbatas, Pemkot Tarakan dukung stimulan petani wujudkan wisata buah-buahan.
Di tengah kondisi lahan terbatas, perlu ada inovasi dan kreativitas mengembangkan komoditas pertanian.
Salah satunya dikatakan Wali Kota Tarakan, pertanian metode hidroponik yang bisa dilakukan di pekarangan rumah masing-masing.
Baca juga: Cuaca Terasa Panas saat Malam Hari Dirasakan Masyarakat, Kepala BMKG Kota Tarakan Beber Sebabnya
Selain itu ia juga mengharapkan adanya kesamaan visi dan misi kepada masyarakat jika ingin mewujudkan Kawasan wisata pertanian seperti buah-buahan.
Pihaknya juga mengakui ada bantuan stimulant tentunya yang akan diberikan seperti bantuan bibit, bantuan pupuk dan saat ini sedang diupayakan.
“Jadi melihat holtikurtura, sayur-mayur kita di Tarakan sudah bisa swasembada. Kebutuhan dan produksi seimbang,” ujarnya.
Meski lanjutnya, ada waktu tertentu misalnya karena musim, musim hujan, panen komoditas cabai misalnya bisa terjadi penurunan begitu juga beberapa jenis sayuran.
"Tinggal itu yang disiasati bagaimana supaya kontinuitas. Dan itu kan bisa dengan teknologi. Dan saya katakan ini Tarakan ini takdir kita lahan kita terbatas," bebernya.
Sehingga tentu sulit untuk dikembangkan. Namun lanjutnya, dengan kondisi lahan terbatas harus bisa tetap survive.
Baca juga: Satu Speedboat Rute Nunukan-Tarakan Dijadwalkan Berangkat Siang Ini, Agen Tiket: Masih Ada 20 Seat
Teknologi pertanian seperti hidroponik menjadi solusi pengembangan di kondisi lahan terbatas.
"Misalnya memanfaatkan pekarangan terbatas dan semua melakukan itu, jika ditotal pasti hasilnya cukup besar," ujarnya.
Sehingga dari akses produksi, sustanaibilitas bisa terjaga. Diakuinya seperti beras masih harus dipasok dari luar Kaltara dan lokal Kaltara.
Ia melanjutkan, rencana pengembangan wisata buah, saat ini yang sedang proses stimulasi.
"Membuat ide, apa yang bisa dikembangkan dalam satu kampung tapi harus ada kesamaan visi masyarakat di satu kampung tersebut. Kita hanya beri ide. Misalnya buat Kampung Anggur atau Kampung Strawberry. Misalnya di Tarakan ada buah terap, bisa dijadikan ikon juga," ujarnya.
Untuk yang jangka pendek juga bisa dilakukan seperti perkebunan melon, semangka.
Baca juga: Amir Ditemukan Selamat di Perairan Beringin oleh Tim SAR Tarakan, Akui Tersesat Saat Cek Tambaknya
Itu semua bisa dilakukan menurutnya oleh kelompok tani dan berkolaborasi dengan stimulasi dari pemerintah.
Kemudian diimplementasikan petani.
"Sehingga bisa jadi kampung wisata. Kalau di Tarakan sudah ada beberapa titik yang potensi tumbuh sesuai karakter wilayah," pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah