Berita Tarakan Terkini

Budayawan Tarakan Setuju Iraw Tengkayu Ditunda:Kita Kerja Capek Tapi Tak Bagus,Lebih Naik Tak Usah  

Tahun ini dipastikan Kota Tarakan tidak akan menggelar perayaan Iraw Tengkayu. Ini dibenarkan tokoh budayawan di Kota Tarakan, Datu Norbeck.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Wajah Kawasan Pantai Amal yang sedianya akan digunakan untuk HUT Kota Tarakan 15 Desember dan dirangkai kegiatan Iraw Tengkay namun ditunda pelaksanaannya. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tahun ini dipastikan Kota Tarakan tidak akan menggelar perayaan Iraw Tengkayu. Ini dibenarkan tokoh budayawan di Kota Tarakan, Datu Norbeck.

Sejumlah alasan dibeberkan Datu Norbeck perihal kembali perayaan Iraw Tengkayu yang seharusnya dirangkai di momen HUT Tarakan yang jatuh pada tanggal 15 Desember mendatang. Di antaranya kata Datu Norbeck, waktunya sangat tidak cukup atau sangat mepet.

“Daripada kita kerja capek kemudian hasilnya tidak bagus, lebih baik tidak usah. Itukan mubazir buang biaya. Buang tenaga,” ujar Datu Norbeck.

Baca juga: Kondisi Masih Pandemi Covid-19, Pagelaran Tradisi Tahunan Iraw Tengkayu Kembali Ditunda

Keputusan ini tidak diambil atau diputuskan sepihak tetapi sudah dibahas dan dipertimbangkan bersama Wali Kota Tarakan sebelumnya.

“Jadi kita sudah bicara rundingkan itu walaupun terbatas dengan Pak Wali Kota waktu itu,” ujarnya.

Kemudian lanjutnya, pandemi saat ini masih belum steril. Dikhawatirkan terjadi kerumunan massa yang bisa berpotensi menyebabkan penularan.

Baca juga: Wali Kota Tarakan Buka Pagelaran Pekan Budaya Daerah, Khairul: Tarakan Jadi Miniatur Indonesia

“Karena kita tahu persis, acara Iraw Tengkayu dengan puncak acara penurunan Padaw Tujuh Dulung, itu mendatangkan penonton yang sangat banyak,” ujarnya.

Jumlah panitia yang banyak menurutnya masih bisa diatur namun berbeda dengan penonton. Sehingga ada kekhawatiran jika dipaksakan akan menghasilkan persoalan baru.

Wajah Kawasan Pantai Amal yang sedianya akan digunakan untuk HUT Kota Tarakan 15 Desember dan dirangkai kegiatan Iraw Tengkay namun ditunda pelaksanaannya.
Wajah Kawasan Pantai Amal yang sedianya akan digunakan untuk HUT Kota Tarakan 15 Desember dan dirangkai kegiatan Iraw Tengkay namun ditunda pelaksanaannya. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Berapa banyak pun panitia bisa diatur. Tapi kalau penonton susah. Nah ini jadi pertimbangan kita. Dua hal. Pertama karena waktu mepet, kedua karena masih pandemi,” jelasnya.

Ia melanjutkan, adanya persiapan yang tidak dilakukan sebelumnya karena status Tarakan saat itu masih PPKM level 3.

“Kita menunggu waktu itu PPKM turun ke level 2. Tapi wkatunya tidak cukup. Kalau ideal persiapan standar tiga bulan. Lebih panjang lebih bagus, lebih lama dari itu lebih bagus. Ini level 2 kan sisa satu bulan,” urainya.

Baca juga: Pembangunan Pagar Kawasan Pantai Amal Sempat Tuai Gugatan, Khairul: Didiskusikan Selalu Ada Solusi

Sehingga dengan terpaksa diputuskan Iraw Tengkayu ditunda lagi tahun ini.

“Jadi kita sepakat saja walaupun ya ada rasa yang kurang. Saya sendiri sangat suka dilaksanakan. Tapi daripada berdampak yang kurang baik. Kan bukan untuk siapa-siapa, acara itu untuk kita semua,” bebernya.

Sehingga keputusan menunda menjadi keputusan yang lebih baik. Karena untuk persiapan termasuk rangkaian sangat panjang prosesnya.

“Idealnya persiapan rangkaian yang biasa ditangani membutuhkan persiapan cukup lama seperti tari kolosal. Kalau menyiapkan Padaw Tujuh Dulung itu tidak begitu lama. Tapi persiapan tari kolosal kan harus panjang,” ujarnya.

Baca juga: Rencana Tarif Rp 30 Ribu di Wisata Pantai Amal Tarakan Sudah Dikaji, Hamid:Perhitungkan Pemeliharaan

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved