Berita Nunukan Terkini
Ratusan Pekerja Migran Dideportasi dari Kinabalu, Pemulangan dari Tawau Dibatalkan karena Alasan Ini
Sebanyak 229 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi asal Kota Kinabalu, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (10/12/2021).
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebanyak 229 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi asal Kota Kinabalu, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (10/12/2021), sore.
Dari 229 PMI itu, 177 orang diantaranya laki-laki dewasa dan 44 perempuan dewasa. Sementara, anak laki-laki 3 orang dan anak perempuan 5 orang.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, FJ Ginting mengatakan pemulangan PMI. baik deportasi maupun repatriasi tahun ini dijadwalkan terakhir 15 Desember.
Namun, informasi dari Konsulat RI di Tawau, rencana 239 PMI yang akan dideportasi hari ini ada sebagian yang terpapar Covid-19 sesuai hasil swab PCR, sehingga pemulangan dibatalkan.
Baca juga: Satu PMI Deportant Asal Malaysia Positif Covid-19, Kasus Virus Corona Aktif di Nunukan jadi 8 Pasien

Sementara itu, 229 PMI yang dideportasi pada Jumat (10/12/2021) berasal dari Kinabalu.
Itupun awalnya direncanakan akan dipulangkan sebanyak 240 orang, namun 11 orang di antaranya terpapar Covid-19 sesuai hasil swab PCR sebelum mereka dipulangkan.
"Harusnya tanggal 15 Desember nanti jadi pemulangan yang terakhir di tahun ini. Tapi PMI asal Tawau ada yang terverifikasi positif Covid-19. Sehingga konsulat menutup depot imigresen sampai waktu yang belum ditentukan," kata FJ Ginting kepada TribunKaltara.com, pukul 19.00 Wita.
Untuk pemulangan PMI tidak ditentukan apakah bulan ini atau awal tahun depan.
“Tapi dapat dipastikan bahwa 14 hari ke depan baru ada informasi. Karena ketentuan isolasi bagi yang positif 14 hari," tambahnya.
Ginting mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Konsulat RI di Tawau mengenai kondisi kesehatan PMI saat akan dipulangkan ke Indonesia. Lantaran, varian baru Omicron sudah terdeteksi di Malaysia.
Baca juga: Satgas Covid-19 Nunukan Beber Hasil PCR 148 PMI Deportant Asal Malaysia, 2 Orang Positif Corona
"Kita bekerja ada dasar kemanusiaan, maka keselamatan dan kesehatan PMI nomor satu. Saya yakin akan ada solusi kalau kita saling koordinasi. Tidak sulit lah, ini kan masalah kemanusiaan," ucapnya.
Saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, seperti biasa tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemeriksaan swab Antigen lalu dilanjutkan tes PCR.
Sambil menunggu hasil swab PCR di Rusunawa, kata Ginting pihaknya akan melakukan pengecekan data PMI untuk memastikan kembali kampung halamannya.
Termasuk masalah kesehatan yang mungkin dialami PMI selama menjalani masa tahanan di Malaysia.
"Nunukan satu dari 9 kota yang mendapatkan tugas mendeteksi Omicron masuk di Nunukan. Mudahan saja tidak ada," ujarnya.
Baca juga: Swab PCR 16 PMI Tinggal di Rusunawa Positif Covid-19, KKP Nunukan Langsung Rujuk ke Rumah Sakit