Harga Cabai di Nunukan Semakin Pedas, Pasokan dari Sulawesi Terbatas, Capai Rp 120 Ribu Per Kilogram

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Harga cabai di Nunukan semakin pedas, pasokan dari Sulawesi terbatas, capai Rp 120 ribu per kilogram.

Pasokan lombok asal. Sulawesi di Nunukan, Kalimantan Utara terbatas, harga dipasaran naik dari Rp80 ribu menjadi Rp90 ribu per kilo.

Terbatasnya pasokan lombok asal Sulawesi membuat harga lombok lokal naik signifikan dari Rp100 ribu per kilo, menjadi Rp120 ribu per kilonya.

Baca juga: Update Vaksinasi Covid-19 Kaltara, Satgas Beber Tarakan Tembus 80 Persen dan Nunukan Masih 63 Persen

Seorang pedagang di Pasar Inhutani, Nunukan, Mardiana menerangkan kapal yang membawa lombok dari Sulawesi, seminggu hanya sekali selama dua bulan terakhir.

"Biasanya dua kali seminggu kapal yang bawa lombok dari Sulawesi yaitu Senin dan Jumat. Tapi dua bulan belakangan ini hanya hari Senin saja masuk kapalnya," kata Mardiana kepada TribunKaltara.com, Senin (20/12/2021), pukul 14.00 Wita.

Hal itu membuat pedagang di pasar Inhutani, kata Mardiana mau tidak mau memasok lombok lokal dari petani. Meskipun harganya terbilang mahal dipasaran.

"Harga lombok lokal capai Rp120 ribu per kilo. Itupun kami beli dari petani seharga Rp100 ribu sekilo. Dan hanya 10 Kg saja," ucapnya.

Lebih lanjut dia sampaikan, animo masyarakat untuk membeli lombok lokal jadi ikut meningkat.

"Karena sudah tidak ada pilihan lain, mahal pun orang tetap beli," ujarnya.

Mardiana sampaikan, hari ini pasokan lombok Sulawesi tiba di Nunukan. Ia pasok sebanyak 175 Kg.

Baca juga: Toko Aksesoris Natal di Nunukan Ramai Pelanggan, Karya Tangan Pedagang Satu ini Laris Terjual

"Biasanya kami pasok itu 5 peti. Dalam satu peti berisi 35 Kg lombok Sulawesi," tuturnya.

Sementara, untuk harga tomat masih terbilang stabil seharga Rp12 ribu per kilo. Sama juga harga bawang merah dan bawang putih stabil diangka Rp30 ribu per kilo.

"Hanya harga lombok aja yang naik. Sisanya masih stabil," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis