Berita Nunukan Terkini

Kapolres Nunukan Pertanyakan Data Warga yang Menolak Divaksin, AKBP Ricky: Kami Siap Datangi

Kapolres Nunukan pertanyakan selisih data capaian vaksinasi dan sasaran yang menolak divaksin, AKBP Ricky sebut siap mendatangi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto pertanyakan selisih data capaian vaksinasi.

Lantaran, data capaian vaksinasi dari Kemenkes RI per Minggu, 19 Desember 2021, untuk dosis pertama sebesar 98.597 dosis atau sebesar 63,1 persen dari target 156.268 dosis.

Sesuai data itu, untuk mencapai target vaksinasi 70 persen masih harus dipenuhi 7% atau 11.000 orang dosis.

Baca juga: Kota Tarakan Siap Sasar Sekolah Januari 2022, Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun 

Sementara data dari Dinkes Nunukan, capaian dosis satu sebesar 101.836 atau 69,75 persen dari target 146.007 dosis.

"Kami setiap hari lakukan vaksinasi. Kalau di Polsek gandeng Puskesmas sementara untuk tingkat Polres Kabupaten kami punya dua tim vaksinator. Rata-rata sehari 250-300 dosis," kata Ricky Hadiyanto kepada TribunKaltara.com, Selasa (21/12/2021), pukul 10.30 Wita.

Baca juga: Update Cakupan Imunisasi Covid-19 di Kecamatan Sesayap, Vaksinasi Dosis Satu Capai 61,36 Persen

Lanjut Ricky, "Kami input data ke Kemenkes melalui aplikasi PCare. Dan ada perbedaan data capaian vaksinasi di dalam aplikasi yang disampaikan oleh Kemenkes dengan data manual yang ada di Dinkes," tambahnya.

Ricky mengaku, pihaknya sudah berusaha maksimal membantu pemerintah daerah dalam akselerasi vaksinasi Covid-19.

Kegiatan vaksinasi massal di Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, belum lama ini.
Kegiatan vaksinasi massal di Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, belum lama ini. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Pemerintah daerah juga harus memberikan ketegasan kepada dinas terkait untuk akselerasi vaksinasi. Begitu juga dengan aturan yang mengatur sehingga akan saling terkait dengan proses akselerasi vaksinasi," ucapnya.

Bila perlu, kata Ricky, pemerintah daerah mengeluarkan Perbub yang mengatur aktivitas masyarakat di luar rumah, wajib menujukkan kartu vaksinasi.

Baca juga: Update Cakupan Imunisasi Covid-19 di Kecamatan Betayau, Vaksinasi Tahap Pertama Capai 77,90 Persen

"Orang masuk cafe atau masuk pusat perbelanjaan wajib tunjukkan kartu vaksin. Dengan begitu dapat memotivasi orang untuk divaksin," ujarnya.

Permasalahan yang terjadi saat ini, kata Ricky bukan soal tenaga vaksinator melainkan kesadaran masyarakat untuk divaksin.

Tak hanya itu, Ricky juga meminta data sasaran vaksinasi yang selama ini menolak untuk divaksin.

Baca juga: Orangtua Dukung Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Jawaban Polos Bocah yang Mau Divaksin

"Yang saya dengar ada masyarakat menolak divaksin, ada juga yang tidak berada di Nunukan. Kami butuh data warga yang menolak divaksin itu. Kami TNI-Polri yang datangi, sepanjang difasilitasi pemerintah daerah. Karena kami tidak punya anggaran transportasi untuk ke sana," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved