Berita Nunukan Terkini

Berpisah Selama 18 Tahun, Tangis Pecah di RSUD Nunukan Setelah Taqwatul Iman Bertemu Ayahnya

Berpisah selama 18 tahun, tangis pecah di RSUD Nunukan setelah Taqwatul Iman bertemu ayahnya.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Iman didampingi sang ayah (Jaini) di RSUD Nunukan, Rabu (05/01/2022), pagi. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Berpisah selama 18 tahun, tangis pecah di RSUD Nunukan setelah Taqwatul Iman bertemu ayahnya.

Setelah berpisah 18 tahun, akhirnya Taqwatul Iman (19) bertemu sang Ayah dengan kondisi tangan diamputasi.

Tangispun pecah di RSUD Nunukan, setelah Iman kedatangan sosok ayah yang selama ini dia cari.

Baca juga: Prihatin Kondisi Taqwatul Iman, Bupati Nunukan Asmin Laura Salurkan Bantuan kepada Korban di RSUD

Saking terharunya melihat pertemuan sang ayah dan anaknya dalam kondisi tangan diamputasi, perawat dan pasien yang ada di RS itupun ikut menangis.

Saat ditemui di RSUD Nunukan, Abdul Jaini mengatakan dirinya merasa syok ketika melihat foto Iman, anaknya dalam kondisi tangan teramputasi. Dan kaki yang tidak bisa bergerak normal, serta luka terseret di sekujur tubuhnya.

"Saya tidak sangka anak saya seperti ini. Begitu saya tiba di rumah sakit langsung saya peluk anak saya. Dia nangis saya juga ikut nangis," kata Abdul Jaini kepada TribunKaltara.com, Rabu (05/01/2022), pukul 11.00 Wita.

Jaini mengira selama ini, putra satu-satunya itu dikuliahkan oleh neneknya di Makassar.

Terakhir ia bertemu dengan Iman, saat usianya 2 tahun. Sang ibu, Masita yang membawa Iman bertemu dengan Jaini di Tarakan.

"Saya tidak tahu Iman sini. Dua tahun lalu saya dapat informasi dia kuliah di Makassar. Karena mertua saya (nenek Iman) berkucukupan. Ternyata sejak 5 tahun saya cerai dengan istri, mertua saya sakit-sakitan sampai sekarang usianya sudah 80-an," ucapnya.

Jaini menuturkan, keberadaannya setelah terakhir bertemu Iman, seperti ingin disembunyikan oleh sang istri.

"Saya juga cari Iman selama ini. Sementara itu, keluarga istri saya juga cari keberadaan saya. Tapi istri saya hanya bilang kalau saya di Kalimantan. Nah, Kalimantan kan luas. Waktu Iman nikah pun saya tidak dikasi tahu," ujarnya.

Jaini baru mengetahui Iman berada di RSUD Nunukan melalui saudaranya yang juga mencari-cari dia.

"Ternyata selama ini pamannya juga cari saya di Tarakan. Mungkin karena sudah 20 tahun tidak ketemu, jadi lupa dengan wajah saya. Waktu saya bertemu paman Iman dan video call dengan Iman empat hari lalu, Iman sempat bilang ke pamannya, kalau saya itu bapaknya. Mukanya mirip dengan saya," tuturnya.

Baca juga: Arus Penumpang Pagi Rute Nunukan ke Tarakan Kembali Stabil, 7 Speedboat Siap Beroperasi Hari Ini

Lanjut Jaini,"Karena terakhir ketemu umur Iman usianya dua tahun, jadi saya pun agak sulit. Tapi yang buat saya yakin, pamannya itu nanya ke saya tentang mantan istri saya dan anak saya. Dulu Iman itu namanya Rahul," tambahnya.

Kondisi Iman saat ini, kata Jaini sudah mulai membaik. Bahkan, tangan Iman yang diamputasi itu sudah dua kali diganti perbannya. Kemungkinan tiga hari ke depan Iman sudah bisa dibawa pulang ke Tarakan.

"Lukanya sudah mulai kering. Tangan dan kakinya sudah mulai enak digerakkan. Dokter bilang kita lihat dulu kondisinya tiga hari ke depan. Bahkan perawat mau dampingi kami sampai di Tarakan baru mereka kembali ke Nunukan," ungkapnya.

Jaini beberkan, kesepakatan keluarga di Toli-Toli meminta dia merawat Iman di Tarakan. Sementara itu, istri dan anak Iman yang kini masih berusia 7 bulan itu juga akan diberangkatkan ke Tarakan dan tinggal bersama Iman.

"Bahkan istri kedua saya ingin Iman tinggal sama kami. Istri dan anak Iman itu tinggal di rumah orang tuanya. Katanya sakit-sakitan juga. Demi Allah saya tidak ada niat selama ini melalaikan tanggungjawab sebagai ayah terhadap Iman," imbuhnya.

Jaini mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang sudah membantu Iman, termasuk doa dari masyarakat Nunukan. Terlebih ibu Suriana yang sudah menjaga Iman selama di RS.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG, Hujan Ringan Guyur Sejumlah Wilayah di Nunukan Mulai Siang hingga Dini Hari

"Ibu Suriana itu luar biasa. Semoga Allah membalas kebaikannya. Terimakasih juga buat masyarakat Nunukan, para donatur termasuk Bupati Nunukan yang sudah prihatin dengan anak kami," pungkasnya.

Donasi berupa dana yang terkumpul di melalui rekening milik Iman hingga saat ini sebesar Rp54.100.000.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved