Berita Nunukan Terkini

Prihatin Kondisi Taqwatul Iman, Bupati Nunukan Asmin Laura Salurkan Bantuan kepada Korban di RSUD

Bupati Nunukan Asmin Laura utus relawan Yayasan Laura Hafid Peduli (LHP) sambangi Taqwatul Iman (19), korban kecelakaan di RSUD Nunukan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
HO/ Aco LHP
Relawan LHP menjenguk Taqwatul Iman di RSUD Nunukan, Selasa (04/01/2022), siang. (HO/ Aco LHP). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura mengutus relawan Yayasan Laura Hafid Peduli (LHP) sambangi Taqwatul Iman (19), korban kecelakaan di RSUD Nunukan, Selasa (04/01/2022).

Diberitakan sebelumnya, pemuda asal Toli-Toli, Sulawesi Tengah itu terpaksa merantau ke Pulau Sebatik demi istri dan bayinya berusia 7 bulan, di kampung.

Baca juga: Kisah Pria Asal Toli-Toli, Merantau ke Pulau Sebatik Demi Istri & Bayinya, Hingga Tangan Diamputasi

Takdir berkata lain, Taqwatul Iman mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju tempat kerja, hingga tangan kirinya harus diamputasi.

"Saya merasa prihatin dengan keadaan Iman. Makanya kemarin saya utus relawan LHP untuk menyalurkan sedikit bantuan kepada Iman di rumah sakit," kata Asmin Laura, Rabu (05/01/2021), pukul 10.00 Wita.

"Kemarin kebetulan saya harus melaunching vaksinasi anak usia 6-12 tahun jadi tidak bisa menjenguk Iman," tambahnya.

Ibu tiga anak itu berharap kondisi Iman segera pulih sehingga bisa berkumpul bersama keluarganya kembali.

"Ya semoga Iman bisa segera pulih dan berkumpul pagi bersama sanak keluarga," ucap Luara.

Diketahui, Iman merupakan anak satu-satunya dari pasangan Abdul Jaini dan Masita.

Kedua orang tuanya sudah bercerai sejak Iman masih dalam kandungan ibunya.

Taqwatul Iman (19) terbaring di RSUD Nunukan, didampingi Suriana (kiri), Senin (03/01/2021), sore.
TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis.
Taqwatul Iman (19) terbaring di RSUD Nunukan, didampingi Suriana (kiri), Senin (03/01/2021), sore. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Perceraian orang tua membuat Iman harus berdikari sendiri.

Sejak lulus SD Iman memilih kerja sebagai pendekor acara nikahan.

Karena pandemi Covid-19, pekerjaan Iman jadi hilang, lantaran kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang seperti acara nikahan dilarang oleh pemerintah.

Hal itu membuat Iman yang sudah memiliki istri dan anaknya berusia 3 bulan saat itu, terpaksa merantau ke Pulau Sebatik.

Ia bekerja sebagai pabetang (mengikat rumput laut) mengikuti temannya yang berada di Sebatik.

Bermodalkan nekat dan uang transportasi kapal yang ia pinjam ke bosnya di Sebatik sebesar Rp900 ribu, Iman akhirnya sampai di Pulau Sebatik.

Selain untuk kerja, ia juga ingin mencari bapaknya yang terakhir kali ia lihat pada usianya sekira 2 tahun.

Uang transportasi Iman dari Toli-Toli ke Sebatik, dibiayai oleh bosnya sebesar Rp900 ribu.

Kini ia hanya bisa terbaring dengan tangan kiri yang sudah teramputasi.

Selain itu tulang kaki kiri Iman juga sempat bergeser.

Tak hanya itu, ia juga memiliki sejumlah luka bekas terseret di aspal di bagian tangan dan kaki.

Musibah yang menimpa dirinya, terjadi karena mengalami kecelakaan saat ingin pergi mabetang, di Desa Bebatu, Sebatik Barat.

Saat itu Iman dibonceng oleh rekan kerjanya. Dalam perjalanan dia mencoba mengenakan sweater, namun saat memasukan tangan kanannya, lengan sweaternya bagian kiri terjuntai masuk ke pelek motor.

Sontak tangan kiri Iman tergilas di pelek motor. Lalu, Iman jatuh dari motor bersama rekannya itu dan terseret di aspal.

Ia kaget saat mengetahui tangan kirinya sudah tidak ada lagi.

Oleh temannya, Iman lalu diantar ke RSUD Nunukan untuk mendapat perawatan lebih intensif.

Hikmah di balik musibah ini, Iman bisa bertemu dengan ayahnya yang ia cari selama ini.

Kini di RS Iman tak sendiri lagi. Ia ditemani oleh sang ayah yang sudah terpisah dengannya selama 18 tahun.

Raut wajah Iman tampak lebih segar dan bahagia saat ditemui TribunKaltara.com di RSUD Nunukan, pagi tadi.

Baca juga: Lantik Ratusan Jabatan, Bupati Nunukan Asmin Laura Inginkan Pejabat Jangan jadi Birokrat Amfibi

"Iya Alhamdulillah, agak baikan. Tangan saya sudah agak enak kalau digerakkan.

Dan sudah bisa pakai baju, karana luka di tangan dan badan saya sudah mulai kering," ujarnya.

Iman mengucapkan terimakasih kepada para donatur, masyarakat Nunukan, utamanya Bupati Nunukan Asmin Laura yang sudah membantunya lewat bantuan dana.

"Terimakasih buat bantuan dan doa dari masyarakat Nunukan dan para donatur.

Buat ibu Bupati Nunukan juga terimakasih, ya Bu," ungkap Iman tersenyum.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved