Berita Tarakan Terkini
Vaksinasi Booster di Tarakan Tunggu Instruksi dari Pusat, Khairul Siap Laksanakan Jika Didukung Ini
Pemerintah pusat menginstruksikan daerah untuk mempersiapkan skenario perhitungan jumlah vaksin untuk booster yang akan disuntikkan kepada masyarakat.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pemerintah pusat menginstruksikan daerah untuk mempersiapkan skenario perhitungan jumlah vaksin untuk booster yang akan disuntikkan kepada masyarakat.
Wali Kota Tarakan dr Khairul, M.Kes mengungkapkan, secara resmi pihaknya belum menerima instruksi tertulis dari pemerintah pusat.
Ia melanjutkan, informasi melalui media sudah ia dengar.
Baca juga: Dimulai 12 Januari, Berikut Syarat dan Kriteria Ikut Vaksinasi Booster, Awas Beredar Vaksin Ilegal!
“Kami belum terima. Biasanya kalau sudah ada, dinasnya melapor ke saya. Biasanya prioritas pertama itu di Jawa Bali padat penduduk. Setelah itu baru keluar,” beber Khairul.
Ia melanjutkan vaksinasi booster sendiri pihaknya belum tahu teknisnya dan pihaknya hanya menunggu perintah.
“Karena semuanya itu kan ada di pusat. Kebijakan penangananya di pusat. Daerah pelaksanaan implementasi. Kami hanya ikuti arahan Presiden, Mendagri, BNPB dan Kemendagri,” jelasnya.
Baca juga: Pelaksanaan Mulai 12 Januari 2022, Berikut Syarat dan Kriteria Penerima Vaksin Booster Covid-19
Vaksinasi Booster dikatakan Wali Kota Tarakan dr. Khairul, jika ada perintah dari Kemenkes maka pihaknya di Tarakan siap menjalankan. Tentunya lanjut Khairul, perintah itu bisa dijalankan jika didukung stok logistik.
“Kendala kami biasa di logistik. Kami kalau ada vaksinnya pasti bisa kita jalankan,” ujarnya.

Hingga Jumat (7/1/2022), tercatat vaksinasi untuk masyarakat umum terealisasi 187.119 jiwa. Adapun jumlah dosis pertama mencapai 168.879 jiwa dosis atau sekitar 90,25 persen dan dosis kedua 126.665 jiwa atau sekitar 67,69 persen.
Lebih lanjut dikatakan Khairul, untuk kalangan lansian tercatat 11.299 jiwa. Di mana dosis pertama mencapai 7.347 jiwa atau sekitar 65,02 persen dan dosis kedua sebanyak 6.209 jiwa atau sekitar 54,95 persen.
Baca juga: Jemaah Umrah Indonesia Pengguna Vaksin Sinovac Tidak Wajib Booster, tapi Harus Ikuti Aturan Ini
Sementara itu, data anak usia 6-11 tahun, dosis pertama mencapai 15.153 jiwa dan dosis kedua masih menunggu dijadwalkan kembali karena dosis pertama dimulai sejak 19 Desember 2021 lalu.
“Cakupannya sudah sampai di atas 60 persen malah. Padahal hitungannya kami mulai belum sampai sebulan dimulai 19 September 2021 kemarin. Baru 18 hari sudah di atas 60 persen cakupannya,” sebutnya.
Sementara itu untuk dosis ketiga khusus tenaga kesehatan mencapai 3.078 jiwa target yang disuntikkan. Yang terealisasi mencapai 2.429 jiwa atau sekitar 78,92 persen.
(*)
Penulis: Andi Pausiah