Berita Tarakan Terkini

PAD Tahun 2021 Capai Target, Penyumbang Tertinggi Perumda & BPHTB, Evaluasi Retribusi Parkir,

Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 mencapai target sekitar Rp 112 miliar. Evaluasi retribusi parkir.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Retribusi parkir diharapkan bisa menjadi salah satu kategori yang bisa menyumbangkan PAD untuk 2022 ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANPendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021 mencapai target sekitar Rp 112 miliar.

Pencapaian target PAD ini tak lepas dari konsistensi dan keterlibatan masyarakat yang taat membayarkan kewajibannya salah satunya pajak daerah.

Wali Kota Tarakan dr Khairul, M.Kes mengungkapkan dalam pembangunan pasti membutuhkan dana. Dana inilah sebenarnya mulai dari pajak bagian dari kontribusi masyarakat yang mampu.

Baca juga: Soal Penertiban Lahan Parkir Liar di Pasar Induk, Dishub Bulungan Masih Tunggu Kabar Pihak Ketiga

“Yang dipajak kan yang punya aset, punya pekerjaan. Jadi tentu kita berharap orang mampu berkontribusilah untuk pembangunan,” ujarnya.

Sehingga dalam rangka mencapai kemandirian fisikal bergantung pada PAD. Dari pemerintah pusat sendiri terkadang mengubah kebijakan dan memotong anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk daerah.

“Kita di daerah sudah rencanakan lalu dipotong jadi gimana ya. Seperti contoh kemarin Covid-19 dua tahun kan harap-harap cemas (H2C) terus,” ungkapnya.

Baca juga: Ada 172 Titik Parkir Resmi di Tarakan, Panglima Tegaskan Motor Hilang di Lokasi Resmi Dapat Diganti

Sudah melakukan perencanaan atau sebagian sudah ada pembangunan berjalan dan multiyear apalagi yang sudah terlanjur meneke kontrak. “Kan bisa kacau. Kami melihat kan sumber PAD kita masih cukup besar termasuk aset kita masih banyak dan tidak membebani masyarakat. Masih banyak bisa disewakan, atau dipihakketigakan untuk jadi PAD,” ungkapnya.

Sehingga itu bisa digunakan untuk menutupi anggaran pembangunan. Hal yang bersifat mendasar harus benar-benar pasti berjalan. Untuk memastikan tentu butuh anggaran. Maka anggaran yang dipungut dari PBB, dari pajak hotel dan restoran, itulah yang digunaka disalurkan.

“Terutama prioritas untuk pendidikan. Kemudian infrastruktur jalan dan jembatan. Untuk drainase, penanganan banjir itu uangnya lari ke sana semua,” ungkapnya.

Adapun lanjutnya, kategori penyumbang PAD berasal dari BLUD dan dana dari perumda dan sektor BPHTB. Untuk PBB masih tercapai namun lanjutnya.

“Yang paling dominan yang dari BLUD termasuk rumah sakit BPHTB itu transaksi orang jual beli tanah lalu dari perumda juga,” ungkapnya.

Retribusi parkir diharapkan bisa menjadi salah satu kategori  yang bisa menyumbangkan PAD untuk 2022 ini.
Retribusi parkir diharapkan bisa menjadi salah satu kategori yang bisa menyumbangkan PAD untuk 2022 ini. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Jjustru belum tercapai 100 persen dari retribusi. Salah satu contohnya retribusi parkir. Targetnya cukup rendah dan yang tercapai juga rendah.

“Kalau menurut saya itu tidak menggembirakan. Karena target juga rendah. Paling tidak kan Rp 10 miliar sampai Rp 11 miliar seharusnya,” ungkapnya.

Secara umum kategori lainnya hampir semua tercapai. Adapun lanjutnya di 2022 ini, ia menargetkan harus lebih tinggi lagi target PAD yang ditetapkan.

“Rp 142 miliar kalau tidak salah. Naik kira-kira Rp 50 miliar dari tahun 2021,” ujarnya.

Baca juga: Retribusi Parkir Dikelola Perumda Tarakan Aneka Usaha, DPRD Klaim Sudah Usulkan Sejak Lama

Potensi-potensi PAD yang perlu diintensifkan sebenarnya sudah ada hanya tinggal pelaksanaan di lapangan. Misalnya kata Khairul, PBB misalnya menjadi catatan yang masuk ke pihaknya masih banyak masyarakat yang berutang.

“Ya kami imbaulah masyarakat untuk membayar PBB-nya. Untuk yang masih utang sekitar Rp 40-an miliar tiap tahun dan setiap tahun ada yang berutang dan belum lagi yang tahun-tahun sebelumnya yang kemarin sudah diberikan kebijakan tidak bayar denda dan bayar pokoknya saja masih belum selesai hanya dapat berapa miliar,” ujarnya.

Kemudian lanjutnya menyoal retribusi parkir saat ini dikelola Perumda Tarakan Aneka Usaha. Diakuinya target yang dijanjikan untuk disetorkan memang belumlah tinggi.

“Tapi minimal bisa mengurangi beban biaya kita. Karena kami kasih gaji dan yang terjadi sebelumnya kan setorannya berapa, gajinya berapa malah lari mines bukan lagi untung, jangankan untung, balik modal saja tidak,” ujarnya.

Baca juga: Perumda Tarakan Aneka Usaha Resmi Kelola Parkir Tepi Jalan, Target Rp 1,6 Miliar Disetor ke Pemkot

Selanjutnya ke depan menggarap potensi PAD yang baru salah satunya Kawasan Wisata Pantai Amal dan menurutnya akan memberikan kontribusi.

“Ada keluar uangnya dan ada juga nanti masuk. Mudahan ada nanti berkontribusi untuk PAD,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved