Berita Nunukan Terkini

Gas Elpiji dari Malaysia tak Kunjung Datang, Harga LPG 12 Kg di Krayan Naik hingga Rp 250 Ribu

Warga Krayan, Nunukan mengeluhkan harga tabung LPG NPSO (non-public service obligation) atau LPG nonsubsidi ukuran 12 Kg melonjak naik Rp 250 ribu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Haberly
Pesawat Cassa saat tiba di Bandara Krayan, membawa tabung LPG NPSO 12 Kg, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warga Krayan, Kabupaten Nunukan mengeluhkan harga tabung LPG NPSO
(non-public service obligation) atau LPG nonsubsidi ukuran 12 Kg melonjak naik hingga Rp250 ribu.

Sementara itu, 1.000 tabung Elpiji ukuran 14 Kg yang dikabarkan akan disuplai dari Serawak, Malaysia pada November 2021, tak kunjung tiba.

"Belum ada datang tabung gas dari Malaysia. Sekarang tabung gas isi ulang punya Indonesia yang naik jadi Rp250 ribu," kata Frengky warga Desa Long Midang kepada TribunKaltara.com, Minggu (16/01/2022), pukul 12.30 Wita.

Baca juga: Disperindagkop Bulungan Pantau Distribusi LPG, Sebut Bongkar Muat Gas ke Agen Harus Diawasi

Frengky mengaku, dirinya tak mengetahui alasan kenaikan harga tabung Elpiji Indonesia.

Naiknya harga Elpiji membuat masyarakat di Krayan masih sering menggunakan kayu bakar untuk memasak, meski memiliki tabung gas di rumah.

"Masyarakat di sini masih pakai kayu bakar walaupun ada tabung gas. Harga kayu bakar 1 kubik Rp750 ribu itu kita bisa pakai sampai setengah tahun. Kalau tabung gas nggak sampai sebulan habis sudah," ucapnya.

Baca juga: LPG Langka di Krayan, Warga Beber Mahalnya Biaya Masak Pakai Kayu Bakar & Dampaknya pada Lingkungan

Penggunaan kayu bakar untuk memasak, kata Frengky tentu saja merusak lingkungan. Namun, mereka tak ada pilihan lain.

"Sebenarnya ngaruh ke lingkungan tapi mau gimana lagi," ujarnya.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kirim tabung gas LPG NPSO 12 Kg ke Krayan menggunakan Pesawat Cassa milik PT Pelita Air Service, Rabu (24/11/2021). (HO/ Susanto)
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kirim tabung gas LPG NPSO 12 Kg ke Krayan menggunakan Pesawat Cassa milik PT Pelita Air Service, Rabu (24/11/2021). (HO/ Susanto) (HO/ Susanto)

Hal serupa disampaikan oleh Camat Krayan, Haberly. Menurut dia, sampai sekarang belum ada informasi soal kedatangan 1.000 tabung Elpiji dari Malaysia.

"Belum ada informasi dari koperasi kapan tiba. Kapan hari katanya sedang proses tapi belum ada kepastian kapan datang," tutur Haberly melalui telepon seluler.

Baca juga: LPG 3 Kilogram Langka di Pangkalan, Disperindagkop Bulungan Lakukan Sidak, Temukan Ini

Soal kenaikan harga tabung LPG NPSO 12 Kg, Haberly katakan dia juga belum menerima alasan apapun dari Pertamina.

"Katanya dari minggu lalu sudah diterapkan harga baru, tapi kami tidak tahu. Karena surat edaran kenaikan belum kami terima. Yang jelas kenaikan itu memang dari Pertamina," ungkapnya.

Kenaikan harga LPG NPSO 12 Kg di Krayan, beber Haberly sudah terjadi dua kali.

"Pada awal program masuk ke Krayan harganya sempat Rp190 ribu. Lalu berjalan tiga bulan naik jadi Rp210 ribu. Dan sekarang naik lagi Rp250 ribu," imbuhnya.

Haberly menuturkan, belakangan ini distribusi tabung LPG NPSO 12 Kg ke Krayan terbilang lancar.

Baca juga: Temukan Laporan Pengecer Jual LPG 3 Kg Tembus Rp 100 Ribu, Disdagkop Tarakan Sidak dan Tertibkan

"Hampir tiap hari. Satu kali flight muat 45 tabung. Kadang satu hari hanya sekali flight dan kadang dua kali. Pilot Pesawat Cassa katanya mereka terbang ke Krayan tergantung cuaca," pungkasnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved