Berita Kaltara Terkini
Terkuak Modus Penyeludupan Narkoba dari Malaysia, Pura-pura jadi Nelayan dan Gunakan Pelabuhan Tikus
Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Samudi mengatakan penyelundupan narkoba dari luar negeri seperti Tawau Malaysia, dilakukan melalui pelabuhan tikus.
Penulis: - | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP ) Kaltara Brigjen Pol Samudi mengatakan penyelundupan narkoba dari luar negeri seperti Tawau, Malaysia, dilakukan melalui 'pelabuhan tikus' sangat rawan terjadi.
"Karena kita bersebelah dengan Malaysia, maka barang-barang itu mudah masuk ke Kaltara, lewat jalur pelabuhan tikus.
Maka upaya kami itu sudah sering melakukan penangkapan," kata Samudi, kepada TribunKaltara.com, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Tukar 2 Ekor Ayam dengan Sabu Milik WNA Malaysia, Satresnarkoba Polres Nunukan Tangkap Warga Sebatik
Samudi mengatakan, modus peredaran narkoba supaya bisa masuk melalui perbatasan Malaysia dan Indonesia adalah pura-pura menjadi nelayan.
"Pura-pura jadi nelayan dan mancing, ternyata mereka transaksi di tengah laut, itu sudah berulang kali kita tangkap," ucapnya.
Lebih lanjut, Samudi mengatakan pihaknya pernah melakukan operasi penangkapan pengedar narkoba juga sering terjadi di tambak perbatasan Malaysia dan Indonesia.
"Mohon maaf, operasi penangkapan kita ungkap ada transaksi narkoba juga paling banyak terjadi di tambak-tambak.
Alasan mereka pakai narkoba supaya tidak ngantuk, tidak capek, tapi salah caranya," ujarnya.

Karena itu, kata Samudi, pemerintah saat ini fokus untuk mengawasi secara ketat sejumlah daerah perairan perbatasan prioritas.
"Kita ini sering temukan kasus narkoba jenis sabu di pelabuhan tikus perbatasan Indonesia Malaysia," ucapnya.
Ia juga menyebutkan integritas dan tanggung jawab serta keseriusan dari petugas kepolisian Malaysia kerja sama dengan polisi Indonesia masih sangat minim.
"Padahal kami sudah MoU dengan polisi malaysia, bahkan BNN sudah kerja sama dengan pemprov Malaysia.
Tapi kenapa barang dari Malaysia bisa masuk, kalau polisi mereka serius di sana, itu narkoba bisa dicegah," ucapnya.
Samudi mengaku pernah menerima informasi dari informan kepolisian Indonesia terkait istilah trik agar dapat meloloskan narkoba dari Malaysia dengan nama "pura-pura tutup mata".
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Tangis Fico Fachriza Pecah Saat Peluk Rispo: Maafin Gue Bang
"Ada istilah di sana, kalau sabu dari Malaysia masuk Indonesia pura-pura tutup mata tidak melihat, padahal mereka tahu itu sabu, seperti perintah tidak tertulis," ungkapnya.
Samudi menghimbau kepada masyarakat khususnya tinggal di desa, perbatasan, maupun dalam kota agar turut berpartisipasi ikut membantu BNN memberantas penyalahgunaan narkoba.
"Penyalahgunaan narkoba bisa dilakukan melalui apa saja dan dimana saja.
Maka dari itu, diperlukan sinergitas antar stakeholder agar permasalahan sosial penyalahgunaan narkoba dapat diatasi bersama," ungkapnya.
(*)
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi