Launching Penerbangan SOA
Warga Krayan Minta Penerbangan SOA Penumpang Rute Nunukan-Long Bawan Tiap Hari Beroperasi
Dua penumpang Pesawat Susi Air ini minta penerbangan SOA (Subsidi Ongkos Angkut) penumpang rute Nunukan-Long Bawan (Krayan) tiap hari beroperasi.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dua penumpang Pesawat Susi Air ini minta penerbangan SOA (Subsidi Ongkos Angkut) penumpang rute Nunukan-Long Bawan (Krayan) tiap hari beroperasi.
Sebelumnya, Bupati Nunukan Asmin Laura telah melaunching penerbangan perdana SOA penumpang rute Nunukan-Long Bawan (pergi-pulang) tahun anggaran 2022, Selasa (25/01/2022), pukul 12.16 Wita.
Ditemui setelah cek in penumpang, Daniel Lukas (47), warga Desa Pa'Putuk, Kecamatan Krayan Induk mengaku senang mendengar adanya SOA penumpang Pesawat Susi Air rute Nunukan-Long Bawan.
Baca juga: BREAKING NEWS- Bupati Nunukan Launching Penerbangan Perdana SOA Penumpang Rute Nunukan-Krayan
Sebelum adanya SOA penumpang ini, kata Daniel dirinya kesulitan bila harus menyelesaikan urusan administrasi pekerjaan ke Nunukan.
Untuk ke Nunukan saja, iya terpaksa merogoh uang hingga Rp1,3 juta hanya untuk biaya pesawat sekali terbang. Belum lagi selama pandemi Covid-19 syarat keberangkatan wajib menunjukkan surat keterangan negatif swab Antigen.
"Saya hampir seminggu di Nunukan, kebetulan mau urus surat kesehatan. Dulu sempat bayar tiket pesawat sampai Rp1,3 juta. Makin ke sini setelah ada SOA penumpang baik yang sumbernya APBN maupun APBD, harga tiket jadi turun," kata Daniel Lukas kepada TribunKaltara.com, siang.
Baca juga: Subsidi Ongkos Angkut Dibuka, Penumpang Tujuan Daerah 3T Kaltara Dikecualikan dari Syarat Perjalanan
Lebih lanjut Daniel sampaikan, minggu lalu saat terbang ke Nunukan ia membayar harga tiket pesawat sebesar Rp450 ribu. Sementara itu untuk harga swab Antigen sebesar Rp70 ribu.
"Tadi saya beli tiket harganya Rp455 ribu dan harga swab Antigen Rp85 ribu. Kalau bagasi free maksimal 10 Kg," ucap Pendeta yang juga merangkap Dosen.
Menurut dia, harga tiket pesawat saat ini sudah terbilang murah dibanding harga sebelumnya yang bukan SOA penumpang.

"Saya pikir harga tiket saat ini sudah bisa dijangkau oleh semua masyarakat Krayan. Kalau bukan subisidi saya juga enggan ke Nunukan. Harapannya SOA penumpang ini senantiasa ada sehingga ketika berurusan ke Nunukan juga lancar," ujar Daniel.
Hal serupa disampaikan oleh rekannya, Lawai Ula (44), Warga Kampung Baru, Kecamatan Krayan Timur. Dia mengaku baru dua kali bolak-balik Long Bawan-Nunukan.
Baca juga: Berjalan 1 Bulan, Anggaran Program SOA Penumpang Rp 14 Miliar di Kaltara Baru Terealisasi 25 Persen
"Pertama kali ke Nunukan saya bayar tiket Rp415 ribu. Belum lagi tes Antigen. Kami yang selalu menggunakan jasa penerbangan subsidi kalau boleh tetap ada subsidi terus," tuturnya.
Dosen di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Willfinger Krayan itu menjelaskan, rute penerbangan Nunukan-Long Bawan selama ini hanya tiga kali dalam satu minggu.
Dia meminta agar jadwal penerbangan pesawat dari dan ke Krayan ditambah lagi. Mengingat dirinya sering menyelesaikan urusan pekerjaan ke Nunukan.
"Kalau bisa jadwal penerbangan baik dari Long Bawan-Nunukan maupun sebaliknya ditambah. Jadi setiap hari ada. Seharusnya kami sudah kembali ke Krayan minggu lalu. Tapi karena jadwal pesawat hanya tiga kali, mau nggak mau kami bertahan di Nunukan dan biaya kebutuhan ikut membengkak," ungkapnya.
Baca juga: Bersurat ke Gubernur Kaltara, Dishub Berharap Rute Pesawat SOA Penumpang ke Desa Tau Lumbis Dibuka
Sekadar informasi, pelaunchingan penerbangan perdana SOA penumpang rute Nunukan-Long Bawan (pergi-pulang) oleh Bupati Nunukan Asmin Laura siang tadi, dihadiri unsur Forkopimda di Bandara Nunukan.
(*)
Penulis: Febrianus Felis