UMKM Kaltara

Pesona Kerajinan Tangan Manik-manik Khas Dayak Kalimantan, Dari Tas Hingga Konektor Masker

Di Kalimantan Utara bisnis kerajinan tangan tak pernah mati langkah.Banyak pelaku UMKM Kaltara menangkap kebijakan ini sebagai peluang usaha

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Hajrah
TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi
Manik-manik khas Kalimantan milik Cahyono, yang mengelola salah satu UMKM Kaltara di Toko Jl Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Selasa (1/2/2022).(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR- Di Kalimantan Utara bisnis kerajinan tangan tak pernah mati langkah.

Apalagi setelah pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan gerakan pemakaian aksesoris lokal.

Banyak pelaku UMKM Kaltara menangkap kebijakan ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Cahyono, Owner Icha Silver Collection, salah satu pengusaha kerajinan manik-manik khas Kalimantan yang kini banyak memproduksi produk kerajinan tangan manik-manik khas Dayak Kalimantan.

Jika dulu manik-manik khas Kalimantan lebih umum dibuat menjadi tas, atau dompet, kini mulai meluas dengan pengembangan  produk yang lebih kekinian seperti strap dan konektor masker.

Strap mask motif manaik-manik khas Dayak
Strap mask motif manaik-manik khas Dayak (TribunKaltara.com)

Fungsinya juga mulai bertambah, jika dulu hanya banyak dipakai pada acara-acara kebudayaan, kini juga berperan menunjang penampilan.

Menurut Cahyono, strap dan konektor masker adalah produk terlaris di galerinya.

Baca juga: Mengenal Beras Adan Krayan, Produk UMKM Kaltara yang Laris Jadi Oleh-oleh Khas Kalimantan Utara

" Selama pandemi kan wajib bermasker, nah strap dan konektor masker ini membantu penggunaan biar lebih praktis, motif maniknya menunjang penampilan juga,"jelas Cahyono, Selasa, 1/2).

Cahyono mengatakan, konektor masker untuk model berhijab dibanderol Rp 35 ribu, untuk model serut harganya Rp 50 ribu.

Selain konektor dan strap masker, beberapa produk lain yang tak kalah diburu pembeli adalah gantungan ID Card hingga selempang manik-manik dengan motif Dayak. 

Untuk gantungan ID card umumnya dilarisi pegawai negeri atau pegawai swasta.

Baca juga: Sambal Dayak, Produk UMKM Kaltara Ole-ole Incaran Pelancong, Pedasnya Menggigit

Bagi warga Tanjung Selor yang tertarik membeli kerajinan manik-manik, Cahyono menjelaskan dapat mendatangi galerinya di Gang Belimbing Sabanar Lama, Tanjung selor atau mengunjungi Facebook: Icha Silver dan Instagram @silvericha atau WhatsApp 082225886890.

Manik-manik khas Kalimantan milik Cahyono, yang mengelola salah satu UMKM Kaltara di Toko Jl Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Selasa (1/2/2022).(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)
Manik-manik khas Kalimantan milik Cahyono, yang mengelola salah satu UMKM Kaltara di Toko Jl Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Selasa (1/2/2022).(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)

Di Galeri milik Cahyono, terpajang banyak kerajinan tangan manik-manik khas Dayak lainnya yang bisa menjadi pilihan.

Ia menyarankan jika ingin lebih puas memilih produk, pengunjung bisa datang langsung ke galerinya.

Berbisnis produk lokal bagi Cahyo adalah sebuah kebanggan dan menjadi peluang melestarikan budaya daerah.

Makna dari Pola  Manik-manik Kalimantan

Perlu diketahui bahwa pada kerajinan tangan manik-manik khas Kalimantan memiliki pola khusus yang berbeda dibanding daerah lainnya.

Terdapat ciri khas yang jika diperhatikan lebih teliti tiap polanya menonjolkan khasanah budaya yang membuat kesan mendalam bahwa tidak akan lengkap rasanya ke Pulau Kalimantan kalau tidak membawa buah tangan seperti manik-manik.

Manik-manik khas Kalimantan milik Cahyono, yang mengelola salah satu UMKM Kaltara di Toko Jl Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Selasa (1/2/2022).(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)
Manik-manik khas Kalimantan milik Cahyono, yang mengelola salah satu UMKM Kaltara di Toko Jl Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Selasa (1/2/2022).(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)

Baca juga: Kue Haw Khas Kaltara, Dulu Hanya Ada Pada Acara Tertentu, Kini Jadi Cemilan Unggulan UMKM Kaltara

Tahap pengerjaannya juga punya tingkat ketelitian tinggi sama seperti saat membuat kain tenun, bedanya ini menggunakan manik-manik.

Permainan warna pada manik-manik khas Kalimantan juga punya makna sendiri.

Perpaduan warna dari manik-manik Kalimantan dikenal  karena kombinasi warna kontras atau terang seperti merah, kuning, hijau, putih, dan hitam.

Bagi yang belum tahu, penggunaan warna-warna terang ini bagi Suku Dayak dianggap sebagai lambang keharmonisan.

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved