Banjir di Nunukan
Banjir Datang saat Orang Tidur Lelap, Ratusan Warga Lumbis Nunukan Panik Berlarian Selamatkan Diri
Banjir yang melanda tiga kecamatan di Nunukan, yakni Lumbis Hulu, Lumbis, dan Lumbis Pansiangan sejak Sabtu (19/2/2022) tengah malam belum juga surut.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
Banjir bandang akibat luapan Sungai Sedalir mengakibatkan 12 rumah, 1 rumah burung walet, moulding milik Bumdes, jembatan ulinisasi di Desa Langgason, termasuk 2 rumah dan 1 posyandu di Desa Tantalujuk hanyut.
Sekadar diketahui, tiang ukur dan Pos BPBD Nunukan hanya terdapat di Mansalong, Sembakung, Sebuku, dan terbaru di Sebatik.
Baca juga: Semalaman Banjir Rendam Malinau, Warga Sebut Kondisi Ini Serupa Dengan yang Terjadi di Tahun 1998
"Jadi sementara kontrol banjir hanya di Mansalong. Air di sana naik per lahan. Pukul 12.00 Wita kemarin naiknya mencapai 8 meter.
Lalu pukul 16.00 Wita naik hingga 8,50 meter. Terakhir pukul 19.00 Wita tadi malam, air mencapai 9,15 meter. Batas normal ketinggian air 7 meter. Jadi naiknya 2,15 meter," ucapnya.
Ihsan menyatakan, hingga pagi tadi pihaknya belum mendapat informasi terbaru dari pihak kecamatan.
"Biasanya kontrol banjir per tiga jam. Tapi tadi pagi dapat informasi dari pihak kecamatan, untuk Lumbis Hulu sudah perlahan surut. Untuk Desa Mansalong belum lagi dapat informasi terbaru," ujarnya.

Belasan Bangunan Hanyut Diterjang Banjir
Menurut Ihsan ada belasan bangunan yang hanyut dan empat desa mengalami longgsor.
Informasi yang dia himpun dari Plt Camat Lumbis Pansiangan, di Desa Langgason, bangunan yang hanyut yakni:
- Ada 8 unit bangunan rumah termasuk kantor desa dan rumah kepala desa
- 1 unit bangunan rumah walet
- Mollding milik Bumdes Langgason
- Jembatan Ulinisasi, WC umum
Berikutnya Desa Tantalujuk, Lumbis Pansiangan ada 2 unit bangunan rumah dan 1 unit bangunan Posyandu yang hanyut.
Empat desa lainnya yang mengalami longgsor yakni Desa Panas, Desa Bokok, Desa Kuyo, dan Desa Tambalang.