Unjuk Rasa Mahasiswa Tarakan

Tak Bermaksud Menolak Aspirasi Mahasiswa, DPRD Tarakan Jelaskan Alasan, Unjuk Rasa Sempat Ricuh

Yulius Dinandus menjelaskan alasan pimpinan DPRD Tarakan tak menemui mahasiswa yang melakukan unjuk rasa, tak bermaksud menolak aspirasi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Andi Pausiah
Yulius Dinandus bersama pimpinan DPRD Tarakan dan anggota DPRD Tarakan di ruang rapat utama DPRD Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/2/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) 

Padahal pihaknya sudah meminta langsung kepada perwakilan massa.

Baca juga: Sempat Ricuh, Pasca Mahasiswa Paksa Masuk ke Gedung DPRD Tarakan, Ini Tuntutan yang Diinginkan

“Kami tidak turun lagi karena kita harus memperbaiki tata usaha yang benar.

Bukan berarti kami tidak mau di bawah. Ada hal-hal yang harus kita jaga ke depan.

Keinginan mereka, sudah jelas harus duduk di aspal berdiskusi dengan mereka,” jelas Yulius.

Namun kembali lagi, dari sisi kesehatan kondisi Tarakan masih ada pandemi Covid-19.

“Bahkan hari ini PTM sebagian dihentikan di sekolah. Kalau modelnya seperti itu, kira-kira bagaimana. Kemudian sebagian kami lihat tidak menggunakan masker, sebagian berkerumunan,” ujarnya.

Yulius Dinandus bersama pimpinan DPRD Tarakan dan anggota DPRD Tarakan di ruang rapat utama DPRD Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/2/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)
Yulius Dinandus bersama pimpinan DPRD Tarakan dan anggota DPRD Tarakan di ruang rapat utama DPRD Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/2/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)

Baca juga: Kecewa tak Bisa Berdialog dengan Anggota DPRD Tarakan, Mahasiswa Siap Bawa Massa Lebih Besar

Kemudian selanjutnya, opsi lain pihaknya ingin menerima mereka dan mengharapkan perwakilan naik untuk berbicara. Tetap tidak dipenuhi.

“Saya kira itu saya sebut procedural perwakilan dalam kenegaraan. Lalu muncul berikutnya, bersediakan anggota DPRD kalau misalnya mereka masuk 20 orang lalu kita diskusi, kami pertimbangkan dan mau di bawah.

Tapi ternyata tidak mau juga dan harus di aspal berdiskusinya,” ujarnya.

Sementara judul kedatangan massa adalah refleksi 2,5 tahun kinerja anggota DPRD Tarakan.

Jika demikian lanjut Yulius sudah seharusnya duduk baik dan bukan dengan sistem dan metode yang harus diikuti mereka.

“Kami mau di lembaga DPRD ada didikan tentang prosedural penyampaian aspirasi dan metode yang tepat apalagi atas nama mahasiswa untuk duduk berdiskusi dengan cara yang benar.

Kami tidak mau hanya memikirkan saja tiga fungsi anggota dewan seperti yang disuarakan ke kami. Kami siap menjelaskan itu semua,” jelas Yulius Dinandus, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran dan Wakil Ketua Badan Musyawarah DPRD Kota Tarakan.

Dalam hal legislasi, Yulius mengklaim sudah ada total 20 Raperda yang disahkan semenjak duduk di DPRD Tarakan.

"itu kinerja sangat besar sesuai data," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di Gedung DPRD Tarakan, Pertanyakan Kinerja Dewan

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved