Berita Malinau Terkini

Saling Tunggu Kewenangan, Warga Perbatasan Dicekik Harga Sembako, Wilayah Apau Kayan Kian Terisolasi

Saling tunggu kewenangan, warga perbatasan dicekik harga sembako, wilayah Apau Kayan kian terisolasi.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi, Perbaikan jalan rusak di Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Saling tunggu kewenangan, warga perbatasan dicekik harga sembako, wilayah Apau Kayan kian terisolasi.

Warga Perbatasan RI-Malaysia di Apau Kayan didera persoalan klasik sejak dulu, sulitnya akses dan infrastruktur.

Persoalan ini sejak dulu timbul tenggelam, masing-masing pemangku kepentingan saling berharap. Sebab 3 aktor punya kewenangan untuk menuntaskan persoalan.

Baca juga: 104 Peserta Lulus dan Tersisa 1 Tahap Penerimaan PPPK, Baru 35,8 Persen Kuota Guru Malinau Terisi

Mulai dari Pemerintah Kabupaten Malinau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, hingga Pemerintah pusat karena letaknya di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengaku sejak dirinya menjadi Ketua DPRD, permasalahan ini terus disuarakan sejak dulu.

"Ini memang dari dulu disuarakan warga di sana. Sewaktu masih tugas di DPRD, isu ini sudah disampaikan. Memang ada kesan saling berharap, karena wilayah perbatasan ranahnya juga ke pusat sampai daerah," ujar, Rabu (2/3/2022).

Wempi W Mawa mengatakan Pemkab dan DPRD Malinau dalam waktu dekat akan hearing bersama Pemkab Mahakam Hulu, Provinsi Kaltim.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 2 Maret 2022, Kabupaten Malinau Bakal Diguyur Hujan

Sebab, jalan tersebut menghubungkan 2 kabupaten dan 2 provinsi, Kaltara-Kaltim di perbatasan RI-Malaysia. Menghubungkan Kecamatan Sungai Boh dan Long Bagun, Mahakam Hulu.

Alternatif tersebut diupayakan sembari menunggu program jalan nasional perbatasan menembus wilayah Apau Kayan.

"Kami bersama DPRD sudah mengagendakan untuk menemui Pemkab Mahakam Hulu membahas ini. Karena kalau saling tunggu, kasian masyarakat kita. Masalah jalan ini masalah utama di Malinau, inilah tujuan kenapa kita adakan pengadaan 8 alat berat," katanya.

Sementara itu, Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala mengapresiasi rencana Pemerintah daerah. Menurutnya dibutuhkan respon cepat.

Sebab, saat pemerintah membahas rencana, masyarakat Apau Kayan dihantui kelangkaan bahan pokok. Utamanya setelah Pemerintah Malaysia menutup pintu keluar-masuk.

Sebelumnya diberitakan, mulai dari keperluan sehari-hari, BBM jenis premium dijual seharga Rp 30 ribu, Sembako dan bahan lainnya mengalami kenaikan hingga 200 persen.

Baca juga: Jadwal Speedboat Kaltara dari Malinau Tujuan Tarakan Rabu 2 Maret 2022, Berangkat Pagi & Siang

Akses Sungai Boh ke Long Bagun merupakan satu-satunya jalur tempuh memperoleh pasokan bahan pokok.

"Kalau sebelumnya itu bisa 5 sampai 6 jam waktu tempuh. Sekarang berhari-hari. 5 hari sampai satu minggu baru sampai. Jadi, wajar kalau bahan pokok di tempat kita mahal, karena risiko dan biayanya tinggi," katanya.

Akses jalan satu-satunya tersebut menurutnya bukan tak mungkin dibenahi. Sebab badan jalan telah ada, namun ada beberapa akses penting seperti jembatan dan jalan rusak di sejumlah lokasi.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved