Ini Penyebab Kampas Ganda Motor Matik Habis Sebelah, Cek Solusinya

Setiap pengendara dan pemilik motor matic sudah sepatutnya mengerti dan mengetahui fungsi kopling. Supaya rutin untuk melakukan pengecekan berkala, daerah CVT harus dalam kondisi yang bersih, guna menjaga performa motor matic tetap dalam kondisi terbaik.

Pengecekan kondisi CVT dapat dilakukan berbarengan saat melakukan servis berkala (ganti oli). Anda bisa menyerahkan ke mekanik bengkel resmi. Proses pemeriksaan CVT biasanya juga bersamaan dengan pembersihan area CVT.

- Mengganti Duo Unit Kopling

Pada umumnya, duo unit kopling yang mulai menipis atau habis ditandai dengan getaran pada daerah CVT. Jika demikian, Anda dianjurkan untuk membawanya ke bengkel resmi Suzuki. Kemudian, lakukan pemeriksaan di area CVT dengan cara membongkarnya.

Biasanya, dengan total jarak tempuh berkisar 24.000 sampai 35.000 kilometer, sudah terjadi keausan pada kopling motor matic. Lakukan penggantian kopling, mengingat komponen ini sangat penting dalam menunjang performa motor matic Anda.

- Memilih Kampas Kopling Ganda yang Tepat

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap CVT dan ternyata perlu penggantian kopling. Pilihlah kopling yang tepat, karena jika salah memilih kopling sesuai dengan motor matic Anda, tenaga yang tersalur ke CVT tidak akan mampu bekerja secara optimal.

Baca juga: Amankah Pakai Oli Bekas Melumasi Rantai Motor? Simak Penjelasannya

Kenali kopling yang tepat harus digunakan agar tidak salah di halaman berikutnya.

Pilihlah kopling dengan jenis bahan rockwool yang dapat menghasilkan performa yang maksimal.

Selain itu, kampas kopling dengan bahan ini lebih tahan terhadap suhu tinggi dan kuat terhadap gesekan. Ketika memilih untuk menggunakan kopling bahan ini, Anda tidak perlu khawatir saat mesin bekerja keras.

- Jangan Membawa Beban yang Terlalu Berat saat Berpergian
Saat Anda ingin bepergian dengan jalanan yang menanjak, usahakan untuk tidak membawa beban berat.

Cara ini bisa mencegah duo unit kopling cepat habis sebelah. Hal ini karena membawa beban berat dengan kondisi jalanan tanjakan bisa berpengaruh, misalnya kampas menjadi aus, dan lainnya.

(*)