Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Tiba di Tarakan, Resmikan Gedung Laboratorium Central Imu Hayati UBT

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Mendikbud Ristek Nadiem Makarim tiba di Tarakan, resmikan gedung Laboratorium Central Imu Hayati UBT.

Sekitar pukul 15.45 WITA, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akhirnya tiba Gedung Laboratorium Central Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan, Rabu (9/3/2022).

Menteri didampingi rombongan Gubernur Kaltara dan Wali Kota Tarakan langsung melakukan penandatanganan prasasti peresmian Gedung Laboratorium Central Imu Hayati Universitas Borneo Tarakan.

Baca juga: Akui Minyak Goreng Masih Ada di Gudang, DKUKMP Tarakan Juga Ajukan Harga Jual Stok Lama Ke Kemendag

Selain meresmikan gedung, itu juga nantinya akan ada dialog dengan bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Bapak Nadiem Anwar Makarim, di Gedung Laboratorium dan Perkuliahan Terpadu UBT.

“Yang jelas nanti akan ada pembahasan persiapan pembentukan Fakultas Kedokteran di UBT. Karena tiga perguruan tinggi diberikan tugas khusus dan ini juga hasil lobi-lobi bersama Pak Rektor Prof. Adri Patton dan Pak Gubernur Kaltara kemarin,” beber Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes.

Sehingga lanjutnya, UBT ikut masuk dalam tiga perguruan tinggi negeri (PTN) yang ada di Indonesia mendapat mandate membuka fakultas baru.

“Pertama Sulselbar, Belitung dan UBT,” ujarnya.

Ia melanjutkan, tiga PTN yang diberikan penugasan dan Menteri Nadiem Makarim yang akan melihat sendiri PTN yang sudah diberikan tugas untuk membuka Fakultas Kedokteran di UBT.

“Kemarin ketemu Pak Nadiem tidak lengkap. Termasuk apa-apa saja yang dipersiapkan karena itu, beliau sudah menugaskan khusus UGM sebagai universitas pengampuh,” ujarnya.

Dan juga Rektor UGM juga akan datang begitu juga Dirjen Dikti Ristek, Prof. Nizam ikut mendampingi Menteri Nadiem Makarim ke Tarakan.

“Mudahan ini rahmat dan hikmat buat Kaltara. Kalau saya sendiri sebagai kepala daerah dan sebagai dokter juga merasaan sendiri memang kita kekurangan tenaga dokter,” ujarnya.

Bisa dilihat beberapa hari terakhir ada puskesmas tutup karena tenaga dokter tak banyak. Ada juga yang terkena Covid-19.

“Cari tenaga baru tidak ada yang mau. Susah sekali. Memang harus mencetak anak-anak di sini supaya kembali ke kampungnya membesarkan Kaltara,” ujarnya.

Baca juga: Sabar! Tambahan Penghasilan Pegawai ASN Pemkot Tarakan Belum Dicairkan, Prediksi Bakal Dirapel

Selain itu lanjutnya besok dilanjutkan kegiatan pertemuan atau diskusi dengan pemangku kepentingan di SDN 034, disdik di Kota Tarakan.

“Dari Tarakan langsung kembali ke Jakarta. Beliau datang untuk penguatan melihat kondisi pendidikan di Tarakan. Kalau ada waktu lagi bisa kita ajak jalan-jalan lihat sekolah lain,” pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah