Berita Tana Tidung Terkini

Minat Baca di Perpustakaan Kabupaten Tana Tidung Menurun, Begini Penyebabnya

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Tidung beber minat baca di Kabupaten Tana Tidung menurun.

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI
Perpustakaan Kabupaten Tana Tidung sepi pengunjung 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Tidung beber minat baca di Kabupaten Tana Tidung menurun.

Hal itu dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan di Tana Tidung yang sepi.

Kepala Bidang Perpustakaan, Hasnah Parimuku mengatakan, penurunan tersebut terjadi setelah pindahnya gedung perpustakaan.

Baca juga: Pemustaka di Perpustakaan Nunukan Berkurang Drastis, Kepala Dinas Akui Fasilitas Perlu Diperbaiki

Selama pindah lokasi, kata dia, jumlah pengunjung di Perpustakaan ndak pasti, bahkan terkadang tak punya pengunjung sama sekali.

"Kalau gedung kami yang dulu di Jalan Gereja itu, karena tempatnya strategis, masih banyak yang datang.

Tapi selama pindah di samping SMA, jadi sepi. Mungkin karena sulit dijangkau masyarakat," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Pandemi Covid-19, Jumlah Pemustaka di Perpustakaan Nunukan Turun Drastis, Fasilitas Perlu Diperbaiki

Padahal, pelayanan perpustakaan buka setiap hari sesuai jam kerja kantor.

Selain itu dia sampaikan, pihaknya tengah menata gedung perpustakaan baru tersebut.

Sarana dan prasarana Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Tana Tidung masih minim
Sarana dan prasarana Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Tana Tidung masih minim (TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI)

"Tapi kita tetap buka setiap hari. Karena itu memang tupoksi kita adalah pelayanan," ucapnya.

Dia menyampaikan, saat ini pengunjung perpustakaan hanya dari siswa SMP dan SMA.

Baca juga: Kembangkan Perpustakaan Khusus untuk Tingkatkan Minat Baca di Kalimantan Utara

Diketahui sebelum pindah gedung, kata dia, pengunjung perpustakaan tidak hanya dari siswa SMP dan SMA. Namun juga ada siswa SD dan masyarakat umum.

"Kalau waktu itu kan kebanyakan anak-anak yang datang, jadi lebih banyak dipinjam itu bacaan anak-anak.

Kalau masyarakat umum itu beragam, biasa resep makanan, atau sesuai bidang kerjaannya. Buku-buku tentang agama juga sering dipinjam," terangnya.

(*)

Penulis: Risnawati 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved