Berita Malinau Terkini

Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Pedagang Malinau Akui Persediaan Terbatas, Beber Cara Ecer ke Warga

Soal kelangkaan minyak goreng, pedagang Malinau akui persediaan terbatas, beber cara ecer ke warga.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Warga sedang membeli persediaan minyak goreng di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Soal kelangkaan minyak goreng, pedagang Malinau akui persediaan terbatas, beber cara ecer ke warga.

Suplai minyak goreng yang mulai menipis di pasaran juga turut dirasakan masyarakat di Kabupaten Malinau.

Meskipun suplai minyak goreng kemasan saat ini terbatas, namun sejumlah toko sembako masih memperoleh stok dari luar daerah.

Baca juga: Imbas Minyak Goreng Langka, Warga Tanjung Selor Antre Migor Harga Rp 14 Ribu Per Liter di Minimarket

Pedagang Sembako dan Minyak Goreng di Malinau Kota Arbi mengaku suplai minyak goreng miliknya terus diperbarui, meskipun jumlahnya terbatas.

"Kalau dibilang stop sama sekali tidak juga sebenarnya. Kalau saya masih ngambil di Samarinda, stoknya ada tapi terbatas. Terakhir kita ambil 2 minggu lalu 100 dus," ujarnya, Minggu (13/3/2022).

Karena keterbatasan stok, dia mengaku juga menjatah pembelian untuk tiap pembeli. Agar semua mendapatkan kesempatan.

Di sejumlah toko lainnya juga masih terdapat minyak goreng kemasan 1 dan 2 liter, meskipun tampak mulai sulit ditemukan.

"Setauku di Malinau belum ada antre-antre ya. Karena masih ada beberapa toko yang punya stok. Tapi kita wanti-wanti juga, karena kabupaten lain sudah begitu," katanya.

Sebelumnya, Pemasok minyak goreng asal Malinau, Michel menyebut kelangkaan minyak goreng disebabkan kurangnya suplai dari luar wilayah.

Baca juga: Cerita Penjual Gorengan di Tarakan, Ngaku Sempat tak Jualan Gegara tak Dapat Minyak Goreng

Sehingga salah satu upaya dari pedagang sendiri adalah membatasi jumlah pembelian agar tak terjadi panic buying.

"Karena stok memang sangat terbatas, satu-satunya upaya kita sebagai penjual adalah membatasi jumlah pembelian. Minimal semua bisa dapat stoknya," ujarnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved