Berita Kaltara Terkini

Alasan Operasi Pasar Minyak Goreng di Tanjung Selor Syaratkan Warga Daftar Online dan Perlihatkan KK

Ratusan warga Tanjung Selor rela antre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng kemasan ukuran 2 liter.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI
Plt Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Ratusan warga Tanjung Selor rela antre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng kemasan ukuran 2 liter.

Sebelum mengantre, warga terlebih dahulu harus mendaftar secara online dengan scan barcode dan mengisi formulir pendaftaran.

Tak hanya itu, warga juga diminta untuk menunjukan Kartu Keluarga untuk nantinya dicocokan dengan data yang terdaftar di formulir online sebelumnya.

Baca juga: Nunukan Tunggu Pasokan Minyak Goreng Subsidi, Kuota dan Distributor Masih Tanda Tanya

Sejumlah warga mengeluhkan metode operasi pasar yang diselenggarakan Disperindagkop Tanjung Selor, menurut sejumlah warga, cara pendaftaran hingga menunjukan KK tidak efektif mempercepat alur pembelian minyak goreng.

Ditanyakan mengenai keluhan warga tersebut, Plt Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani mengaku, langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi pembelian berulang oleh warga.

Dengan mencocokan data pendaftaran dan data pembeli yang ada di dalam KK, pihak Disperindagkop hendak memastikan pembeli minyak goreng hanya dilakukan oleh rumah tangga yang membutuhkan, dan tidak untuk diperjualbelikan kembali.

Pihaknya pun membuka diri, bagi siapapun yang memiliki metode paling pas untuk melakukan operasi pasar sekaligus memastikan tidak ada pembelian berulang.

"Ini upaya yang kami lakukan untuk mengatasi supaya tidak ada pembelian berulang," kata Hasriyani, Selasa (15/3/2022).

"Tolong bantu kami dan Satgas bagaimana caranya agar masyarakat bisa tidak beli berulang, kalau ada ide yang lebih bagus silakan disampaikan," ujarnya.

Hasriyani mengatakan, penjualan minyak goreng kemasan saat ini telah banyak dilakukan oleh toko dan ritel lokal.

Tetapi, karena gencarnya informasi mengenai operasi pasar maka masyarakat lebih memilih untuk membeli minyak goreng di halaman Kantor Disperindagkop Kaltara.

"Memang masyarakat konsentrasi ke sini karena ini kita gaungkan akan ada operasi pasar di sini.

Padahal di toko-toko di pinggir sana sudah mulai jual dan ritel lokal juga sudah mulai jual," katanya.

Selain itu pihaknya juga meminta masyarakat untuk membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja.

"Dan masyarakat juga harus tahu 1-2 liter bisa dipakai lebih dari 10 hari lebih lho, saya aja 1 liter bisa lebih 10 hari, karena apa iya kita goreng-goreng terus?" katanya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved