Berita Malinau Terkini
Nasib Nenek Inggat Uka di Malinau Kalimantan Utara, Penjual Sayur yang Butuh Perhatian Pemerintah
Selama pandemi Covid-19 mewabah di Kabupaten Malinau, dampaknya terhadap ekonomi yang paling dirasakan masyarakat.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Selama pandemi Covid-19 mewabah di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara dampaknya terhadap ekonomi yang paling dirasakan masyarakat.
Mulai dari daya beli masyarakat yang kian turun, hingga komoditas di pasaran yang harganya serba tak tentu saat ini.
Warga lansia di Desa Respen Tubu, Inggat Uka merupakan seorang pedagang sayur keliling yang merasakan dampak nyata pandemi Covid-19.
Baca juga: Kebijakan HET Minyak Goreng Sawit Dicabut, Stok di Kabupaten Malinau Belum Alami Perubahan
Nenek berusia 82 tahun ini harus memaksakan diri di usianya yang renta agar kebutuhan keluarga serba tercukupi.
Sehari-harinya, Inggat Uka memperoleh rata-rata penghasilan Rp 50 ribu hasil berjualan sayur keliling sehari penuh.
"Sehari-hari jualan sayur, beliau ini jalan kaki untuk jualan sayur dari sini ke Malinau Kota," ujar anak sulungnya, Ros menerjemah pembicaraan ibunya yang kurang fasih berbahasa Indonesia tersebut.
Kata Ros, penghasilan Inggat nantinya akan dipergunakan sebagian untuk biaya hidup sebagian lagi untuk keperluan pengobatan.
Mengingat, warga lansia tersebut memiliki penyakit bawaan pasca menjalani operasi tumor di bagian wajahnya.
Hal yang sangat disayangkan, Inggat Uka juga seakan luput dari perhatian pemerintah.
Meskipun telah terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sejak tahun lalu, namun dia mengaku tak pernah mendapatkan bantuan tersebut sepeserpun.
"Ya, sejak tahun lalu, beliau terdaftar pogram BPNT, tapi sampai sekarang tidak ada menerima bantuan," lanjut Ros.
Namun, di sisi lain, sekelompok masyarakat di Kabupaten Malinau justru mendapatkan rejeki berlimpah.
Kontras dengan permasalahan yang dialami Inggat Uka dan keluarganya.
Data Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah UPTD Kabupaten Malinau, per Februari 2022 jumlah pendapatan dari BBN sebesar Rp 2,47 miliar.
Kepala UPTD Bapenda Kabupaten Malinau Provinsi Kaltara, Aan Hartono membenarkan adanya kenaikan signifikan sejak permulaan tahun 2022.
Baca juga: Tahun 2022 Program Desa Sarjana Malinau Dilanjutkan, Berikut Alokasi Anggarannya