Berita Tarakan Terkini
Korban Tak Berani Melapor, DP3APPKB Tarakan Sudah Tangani 3 Kasus Asusila, Akhir 2021 & Awal 2022
Kasus asusila libatkan anak di bawah umur dengan korban & pelaku sesama jenis kelami laki-laki tercatat sudah ketiga kalinya terjadi di Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
Saat ini lanjutnya, masih terus dilakukan pemeriksaan dan fokus pendampingan pada anak-anak.
Dalam hal ini sudah melakukan upaya koordinasi dengan Unit PPA Polres Tarakan dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kapolsek Tarakan Utara, AKP Kistaya, dapun terhadap kasus pencabulan yang terjadi sejak tahun 2016 lalu, tidak bisa terkuak karena korban memendam dan ketakutan.
Baca juga: Ngaku Hanya Ingin Bangunkan Korban, Terduga Kasus Asusila Lari ke Anjungan Kapal dan Lakukan ini
“Mungkin juga malu. Terlebih lagi, tersangka merupakan santri senior yang dihormati para korban maupun anak-anak yang mengikuti pesantren Sabtu Minggu di tempat tersebut di Tarakan Utara,” ujarnya.
Dari puluhan korban pencabulan, ada yang sudah menyelesaikan pesantren dan lulus. Sehingga perbuatan korban semakin tertutupi. Terlebih lagi, ada korban yang sudah beberapa kali dicabuli tersangka dengan lokasi yang sama.
"Si RA atau RD ini suka sesama jenisnya. Kalau sama lawan jenisnya ya suka juga, tapi tidak nafsu. Korban ini posisinya tidur, tersangka dari belakang meraba korban ke mana-mana,” bebernya.
Karena melihat ke sisi senioritas, maka selama ini diam dan tak melapor. “Tapi, kalau dibilang mengancam bisa juga,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah