Berita Tarakan Terkini
Persiapkan SDM KIPI, Walikota Tarakan Khairul Beber Angka Pengangguran Bakal Menurun
Pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi di Kaltara diprediksi bakal banyak menyerap tenaga kerja.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi di Kaltara diprediksi bakal banyak menyerap tenaga kerja.
Untuk itu, Wali Kota Tarakan dr. Khairul meminta seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Tarakan mempersiapkan diri.
Salah satunya tentu dengan pelatihan yang disiapkan sejak saat ini. Seperti pelatihan yang dilaksanakan di LLK Tarakan dan resmi dibuka kemarin.
Baca juga: Hasil Pertanian Belum Penuhi Kebutuhan Pangan Pekerja Proyek KIPI, Disperta Bulungan Cari Solusi
Diakui Khairul, jika dilihat dari tahun 2018 lalu kemudian selama tiga tahun berturut-turut lanjutnya, beberapa kali kegiatan pelatihan dilakukan, angka pengangguran terbuka mulai mengalami penurunan.
Dari angka 5,49 persen sebelumnya, saat ini menjadi 4,49 persen. Artinya ada penurunan sebesar satu persen.
“Artinya bahwa pengangguran mulai turun. Meski kita tahu, Tarakan kota terbuka, banyak yang masuk dan orang yang datang cari kerja baru akan menambah tingkat pengangguran,” urainya.
Baca juga: Gubernur Kaltara Beri Sinyal Status Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tetap Masuk PSN
Namun menjadi kesyukuran bahwa di tengah gempuran pandemic Covid-19 selama dua tahun, angka pengangguran masih bisa ditekan.
Ia melanjutkan dalam rangka mempersiapkan KIPI, sejak jauh hari baik perguruan tinggi sudah harus bisa membaca peluang pasar.
“Membaca peluang pasar harusnya, pelatihan atau pendidikannya disesuikan dengan kebutuhan pasar. Jangan sampai begitu lulus ternyata tidak bisa diserap pasar karena yang dibutuhkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.

Dalam hal ini, baik sekolah dan perguruan tinggi harus bisa membaca industri apa yang akan tersedia nantinya di sana. Dengan demikian, pendidikan harus disesuaikan dan alumni bisa terserap di KIPI.
“Misal di sana dibutuhkan tekhnik otomotif, tapi yang diluluskan teknik sipil, kan tidak ketemu. Jadi harus disinronkan termasuk pelatihan-pelatihan ini. Misalnya apakah tenaga las, atau IT. Dan pelatihan yang dibuatpun bisa mengacu kebutuhan pasar,” jelasnya.
Sementara itu, dikatakan Kepala UPTD LLK Tarakan, Andi Arfan, berbagai pelatihan yang dilaksanakan pihaknya tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya juga dipersiapkan untuk KIPI.
Baca juga: Ibu-ibu Pengusaha Online Tanjung Selor Minta Kegiatan Silaturahmi dan Pelatihan Diadakan Rutin
Memang ada analisa kebutuhan pelatihan yang sudah dilaksanakan pihaknya. Artinya kebutuhan industri, kebutuhan UMKM dan masyarakat dan dari seluruhnya sudah dibahas.
Bahkan diakuinya, banyak lulusan atau alumni peserta LLK Tarakan sudah bekerja di perusahaan besar. Itu berbekal sertifikat kompetensi yang dikeluarkan resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Bahkan ada yang bekerja sampai di Morowali, di luar Kaltara juga di Kaltara seperti di PT Kayan dan perusahaan lain di Kaltara,” akunya.