Berita Daerah Terkini

Kemendes Apresiasi Desa Inklusi Kagama di Karya Jaya, Berharap Jadi Percontohan Nasional

Desa Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak 2021 telah menjadi Desa Inklusif binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada.

Editor: Sumarsono
HO
Desa Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak 2021 telah menjadi Desa Inklusif binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). 

Ketua Tim Kemendesa Luky Wardani mengawali paparannya dengan menyampaikan apresiasi untuk Kagama.

 

“Informasi kegiatan rekan-rekan Kagama sudah kami terima dan kami ikuti perkembangannya. Tahun 2021 kami melakukan perencanaan dan persiapan, dan di tahun 2022 ini Kemendesa akan mulai melaksanakan P3PD,” ujarnya.

 

Khusus untuk Kemendesa tupoksinya adalah  memperkuat pembangunan partisipatif melalui perbaikan sistem pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat.

 

Fasilitator di tingkat desa akan ditunjuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Konsultan yang ditunjuk melalui proses lelang. Rencana jumlah desa tahun pertama adalah 80 kabupaten, 4 desa setiap kabupaten sehingga menjadi sejumlah 320 desa.

 

Pada tahun kedua akan ditingkatkan menjadi 160 kabupaten atau 640 desa.

 

Dasar pertimbangan penentuan lokasi desa penerima program adalah:

 

Akses ke sarana prasarana dasar/pembangunan desa

 

Anggaran desa untuk peningkatan kapasitas

 

Kapasitas pemerintahan desa

 

Kemampuan kabupaten mengalokasikan anggaran ke desa.

 

Desa Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak 2021 telah menjadi Desa Inklusif binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Desa Karya Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak 2021 telah menjadi Desa Inklusif binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). (HO)

“Kami berharap Desa Karya Jaya yang sudah menjadi percontohan nasional Desa Inklusif Kagama dapat lebih maju dan berdaya bersama program P3PD ini nantinya,” kata Luky Wardani.

 

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah, diskusi dan pengumpulan data dari perangkat desa dan masyarakat.

 

Kesempatan ini juga dipergunakan oleh tim Kemendesa untuk melihat langsung hasil nyata dari kegiatan Desa Inklusif KAGAMA di kebun budidaya dan pembibitan anggur.

 

Saat ini telah terbentuk Kelompok Wanita Tani Kamboja (Komunitas Anggur Manis Samboja) dan warga yang memiliki budidaya anggur di halaman rumahnya masing-masing.

 

Melalui bimtek dan pendampingan desa pintar, saat ini data desa sudah dapat dikelola secara digital.

 

Bahkan warga masyarakat sudah bisa berpartisipasi aktif melalui gadget yang dimiliki untuk berkontribusi data, memberikan usulan, saran dan laporan pelaksanaan pembangunan desa. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved