Berita Kaltara Terkini

Diperkirakan Hanya 106.000 CJH Indonesia Bisa Berhaji Tahun Ini, Kalimantan Utara Dapat Jatah?

Diperkirakan hanya 106.000 atau CJH Indonesia yang bisa berangkat tahun ini ke Tanah Suci, apakah dari angka tersebut Kalimantan Utara dapat jatah?

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Ilustrasi - Perbedaan situasi musim haji di Arab Saudi sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. 

TRIBUNKALTARA.COM - Diperkirakan hanya 106.000 Calon Jemaah Haji atau CJH Indonesia yang bisa berangkat tahun ini ke Tanah Suci.

Angka tersebut berkurang lebih dari 50 persen dari kuota normal pada musim haji sebelumnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan CJH dari Indonesia akan berangkat tahun ini untuk berhaji.

Hal tersebut setelah Pemerintah Arab Saudi mengizinkan 1 juta orang untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Dikatakan Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, sekitar 106.000 jumlah CJH dapat berangkat tahun ini.

Jika melihat jumlah yang diperkirakan Yandri Susanto, artinya kuota haji Indonesia berkurang 50 persen dari normalnya.

Sebab pada musim haji sebelumnya, sebanyak 210 CJH dari Indonesia yang berangkat.

Namun jumlah yang disebutkan Yandri Susanto tersebut masih sebatas perkiraan.

Sebab, belum ada kepastian kuota CJH yang disampaikan Pemerintah Arab Saudi.

"Kalau dulu 210.000 jemaah yang berangkat, sekarang 48 persen dari 210.000 walupun tapi belum ada pengumuman resmi dari Saudi. Kira-kira 106.000 jemaah paling banyak, bisa juga kurang dari itu," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Jumlah Calon Jemaah Haji yang Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini Berkurang 50 Persen Lebih

Pada Senin ini, Komisi VIII DPR menggelar rapat dengar pendapat tertutup dengan pihak Direktorat Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama untuk membahas rincian komponen biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) tahun 2022.

Yandri mengatakan, dalam pekan ini, Komisi VIII DPR akan menggelar rapat maraton setiap hari supaya DPR dan pemerintah dapat menyepakati angka BIPIH paling lambat Rabu lusa.

Beberapa pihak yang akan diajak rapat antara lain maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, maupun Kementerian Kesehatan untuk memenuhi syarat tes PCR.

"Rabu lusa malam kami akan rapat kerja dengan Menteri Agama untuk mengumumkan berapa besaran biaya perjalanan ibadah haji yang akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah dan DPR," ujar politikus Partai Amanat Nasional tersebut.

Yandri menyebut, dalam pembahasan BIPIH ini, Komisi VIII DPR tidak ingin para calon jemaah haji yang sudah menunggu sejak 2020 harus mengeluarkan biaya tambahan agar dapat berangkat haji pada tahun ini.

"Walaupun ada usulan dari pemrintah ada kenaikan biaya haji, tetapi prinsip dari Komisi VIII kita tidak ingin membebankan biaya haji itu kepada calon jemaah yang akan berangkat," kata Yandri.

Diberitakan sebelumnya, Kemenag BIPIH atau biaya haji reguler tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi yang dibebankan kepada jemaah pada tahun sebesar Rp 45.053.368 per jemaah.

Yaqut mengatakan, komponen BIPIH itu meliputi biaya penerbangan, biaya hidup selama di Arab Saudi, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya visa, serta biaya tes PCR di Arab Saudi.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan 1 Juta Orang Laksanakan Ibadah Haji Tahun Ini, Calon Jemaah Indonesia Berangkat?

CJH Bulungan Kaltara tunggu kepastian

Kepala Kantor Kemenag Bulungan Saimin menyebutkan 84 orang Calon Jemaah Haji asal Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, sudah siap untuk berangkat ke Mekkah, Arab Saudi.

Tetapi para Calon Jemaah Haji masih menunggu info keberangkatan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah tahun 2022 dari Pemerintah Indonesia.

"Ada 84 orang Calon Jemaah Haji asal Bulungan alhamdulilah sudah dapat suntik vaksin dosis tiga beberapa minggu yang lalu," ungkap Saimin, di Kantor Kemenag Bulungan, Sabtu (19/3/2022).

"Sampai saat ini kita masih tunggu informasi terbaru dari Kemenag RI tentang keberangkatan ke Tanah Suci tahun 2022 di era pandemi Covid-19," tambahnya.

Saimin memastikan kesiapan Calon Jemaah Haji asal Bulungan untuk berangkat ke Mekkah, terlihat dari tidak ditemukan riwayat gejala komorbid.

"Beberapa minggu lalu 84 orang Calon Jemaah Haji kita sudah suntik vaksin dosis tiga, alhamdulillah tidak ada yang punya riwayat komorbid," kata Saimin.

Selanjutnya, 2 minggu sebelum ke Tanah Suci, para Calon Jemaah Haji akan mendapat suntik meningitis.

Menurutnya pemberian suntik meningitis sebagai mencegah Calon Jemaah Haji dari infeksi terkena bakteri.

"Suntik vaksin meningitis itu wajib dan halal karena rekomendasinya kemenkes RI untuk mencegah Calon Jemaah Haji terkena virus bakteri flu, dan itu halal," ujarnya.

Senada, Kakanwil Kemenag Provinsi Kaltara Saifi juga menyampaikan soal keberangkatan haji tahun 2022 pihaknya masih menunggu kabar terbaru dari pemerintah pusat.

"Pada dasarnya daftar Calon Jemaah Haji kita di 5 Kabupaten Kota di Kaltara sudah siap berangkat ke Tanah Suci mekkah.

Kita tinggal tunggu kabar dari Kementerian Agama RI kemudian pusat keluarkan peraturan ke daerah, intinya prinsipnya kami siap," ungkap Saifi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian dari Arab Saudi terkait kuota CJH pada musim haji tahun ini.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved