Pemindahan IKN
Inilah 4 Anugerah dari Tuhan kepada Kalimantan Timur, Era Banjir Kap hingga Hadirnya IKN Nusantara
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara merupakan anugerah ke-4 dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Kaltim.
TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara merupakan anugerah ke-4 dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Kalimantan Timur.
Hal itu dikemukakan tokoh masyarakat yang juga mantan Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi SE kepada TribunKaltara, Selasa (12/4/2022).
Ada tiga anugerah (masa kejaayaan) sebelumnya bagi Kaltim, yakni sumber daya migas yang sudah ratusan tahun disedot dari bumi Kaltim, kemudian tahun 70-an ketika era banjir kap alias kita ramai-ramai menebang kayu, dan tahun 2000-an ketika kita mengeksploitasi tambang batu bara.
“Semuanya bakal habis dan jika tidak ada sumber lagi, Kaltim bisa jadi kota hantu. Syukur ada IKN, sehingga Kaltim menjadi mecursuar Indonesia lagi,” ujar Rizal saat dihubungi di Balikpapan.
Pembangunan IKN Nusantara menurutnya, sangat besar dampak ekonominya bagi Kaltim, bagi daerah Jawa khususnya Indonesia Timur dan bagi Balikpapan.
Keberadaan IKN menggeser pembangunan yang selama ini memberi kesan Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris dan membuat pertumbuhan ekonomi Kaltim akan naik signifikan.
Baca juga: Pokja Pesisir Berharap Pembangunan IKN Nusantara Tidak Merusak Ekosistem Teluk Balikpapan
Bisa dibayangkan dengan pembangunan IKN yang akan menggunakan dana Rp 466 triliun, berapa besar multiplier effect yang didapat Kaltim, baik dari segi pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja.
“Saya teringat ucapan Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu saya bertemu beliau sebelum mengakhiri masa jabatan waktu itu.
Pak JK bilang, sebelum IKN jadi maka yang lebih dulu jadi ibu kota itu adalah Balikpapan. Maksud beliau semua proses pembangunan IKN di Sepaku, PPU, maka mulai perencanaan, persiapan dan berbagai aktivitis IKN, sebagian besar berlangsung di Balikpapan,” ungkap mantan Wali Kota dua periode yang memiliki latar belakang jurnalis ini.
Terbukti Pemerintah Pusat sementara menetapkan Kantor Bappenas dan Kantor Badan Otorita IKN di Balikpapan.
Orang dari Jakarta mau ke IKN, turun pesawatnya di Bandara Aji Sultan Sulaiman Sepinggan. Makan dan tidurnya di Balikpapan. Cari sewa kendaraan di Balikpapan. Semua aktivitas IKN benar-benar terjadi di Balikpapan.

Oleh karena itu lanjut Rizal, perlu diperhatikan daya dukung Balikpapan menghadapi ledakan penduduk dan berbagai aktivitas IKN.
“Misalnya jalan yang bakal padat. Sebenarnya kita sudah menggagas coastal road sekitar 8 km dari sekitar lapangan Merdeka sampai bandara. Nanti jalan utama Klandasan kita pindahkan ke pinggir laut,” ucapnya.
Dikatakan, dari segi perizinan boleh dibilang rampung, tinggal 8 investornya yang bergerak. “Sebelum berakhir masa jabatan saya, sebenarnya para investor sudah melakukan kajian untuk pembangunannya. Sayang terjadi Covid, sehingga mereka melamban lagi. Tapi saya yakin dengan adanya kepastian IKN, coastal road bisa bergerak lagi,” tambahnya.
Menghadapi hadirnya IKN Nusantara, air bersih harus menjadi perhatian Balikpapan. Karena hingga saat ini Balikpapan masih kekurangan air baku sekitar seribu liter per detik.
Baca juga: Gepak Kuning Dukung Pembangunan IKN, Berharap Badan Otorita Sinergi dengan Kepala Daerah di Kaltim