Berita Tarakan Terkini

Satgas Covid-19 Tarakan Kebut Capaian Vaksinasi, 16-22 April Dijadwalkan Pekan Imunisasi Dunia

Satgas Covid-19 Tarakan kebut capaian vaksinasi, 16-22 April dijadwalkan Pekan Imunisasi Dunia.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas vaksinasi di salah satu lokasi yang ada di Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Satgas Covid-19 Tarakan kebut capaian vaksinasi, 16-22 April dijadwalkan Pekan Imunisasi Dunia.

Sampai saat ini pelaksanaan vaksinasi masih terus dikebut dan menyasar hampir semua kalangan.

Bahkan pada pertengahan April 2022 ini bakal dijadwalkan Pekan Imunisasi Dunia.

Baca juga: Satu Perumda Belum Setor Dividen ke Pemkot Tarakan, Walikota Khairul: Mudahan Bisa Kembali Sehat

Dikatakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, cakupan vaksinasi terus mengalami peningkatan saat ini.

Meski diakui pihaknya khususnya anak usia 6-11 tahun masih ada yang belum melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua.

“Padahal kami masih memiliki stok Sinovac untuk anak-anak 6-11 tahun.Kami berharap di bulan Ramadan ini terjadi peningkatan karena, di tanggal 16 April sampai 22 April ini kami akan melaksanakan Pekan Imunisasi Dunia,” ujarnya.

Dengan pelaksanaan serentak vaksinasi tersebut diperkirakan cakupan imunisasi atau vaksinasi bisa terus bertambah.

Artinya, bisa mempengaruhi peningkatan vaksinasi di Tarakan. Termasuk dari puskesmas gencar melaksanakan vaksinasi.

Diharapkan di minggu-minggu ini sebelum melakukan Pekan Imunisasi Dunia, lebih banyak lagi yang akan melaksanakan booster atau suntikan ketiga.

Saat ini cakupan vaksinasi booster sudah mengalami peningkatan. Sebelumnya tercatat 13 persen, kini mencapai 14,30 persen.

Baca juga: 4 Leduman dan Spritus Diamankan Polsek Tarakan Barat, Orangtua Diminta tak Bebaskan Anak Pakai Motor

"Kemarin kan sempat 13 persen, makanya kalau lihat jumlahnya terjadi peningkatan. Tapi kalau lihat persentasenya memang mungkin agak lambat peningkatannya," ujarnya.

Alasannya di antaranya ada beberapa hal. Di antaranya misalnya ada yang belum sampai tiga bulan untuk booster.

"Atau mungkin sebelumnya terkena Covid-19. Jadi tunggu satu bulan lagi. Atau misalnya dia tidak sempat ikut booster jadi akhirnya tertunda," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved