Mutiara Ramadan
Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Kewajiban terbesar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah berbakti berbakti ke orang tua.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab, “Benar.” (Muttafaqun alaihi)
Begitu pula (akan bermanfaat untuk orang yang telah meninggal dunia) amalan ibadah haji atas nama si mayit. Demikian pula ibadah umrah dan membayarkan utang-utangnya. Semua itu akan bermanfaat untuk yang meninggal sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat, 4/342)
Termasuk amalan berbakti kepada orang tua yang bisa dilakukan sepeninggal mereka adalah menghubungi kerabat dan teman-teman mereka. Demikian pula dengan menghubungi atau berbuat baik kepada keluarga dari teman-teman orang tua kita.
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya, dari sahabat Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhuma,
Ibnu Umar berjalan menuju Kota Makkah dan mengendarai keledai yang ditungganginya untuk beristirahat saat lelah. Ketika beliau sudah bosan duduk di atas kendaraannya, lewatlah di depan beliau seorang badui.
Ibnu Umar berkata kepada badui tersebut, “Apakah engkau Fulan bin Fulan?”
Orang badui tersebut menjawab, “Benar.”
Kemudian Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhuma memberikan keledainya kepada badui tersebut seraya mengatakan, “Naikilah kendaraan ini.”
Beliau juga memberikan kain sorbannya yang sedang dipakai seraya mengatakan, “Pakailah kain ini untuk diikatkan sebagai penutup kepalamu.”
Orang-orang berkata kepada Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhuma, “Mudah-mudahan Allah Subehanau Wa Ta’ala mengampunimu. Engkau berikan kepadanya keledai yang engkau tunggangi saat ingin beristirahat dari kelelahan. Engkau juga memberikan imamah yang sedang engkau ikatkan di kepalamu.”
Abdullah bin Umar Radiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Sesungguhnya dia adalah teman (orang tua saya) Umar bin al-Khaththab. Sungguh, saya mendengar Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,
‘Sesungguhnya termasuk dari perbuatan paling baik dalam berbakti kepada orang tua adalah seseorang berbuat baik kepada keluarga orang yang dicintai (teman) ayahnya.’ (HR. Muslim)
Lihatlah, betapa luasnya kesempatan untuk berbakti kepada orang tua. Apakah kita akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalankan kewajiban yang mulia ini?
Lihatlah pula betapa besarnya semangat para sahabat Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dalam menjalankan kewajiban berbakti kepada orang tua. Lantas bagaimanakah dengan kita? Sudahkah kita mengikuti jalan salafus shalih dalam amalan ini?
Seseorang yang berbuat baik kepada orang tuanya akan mendapatkan balasan yang sangat besar dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bukan hanya di akhirat kelak, melainkan juga di dunia. Di antara balasannya adalah bahwa orang-orang yang berbuat baik kepada orang tuanya, akan berbuat baik pula anak-anaknya kepadanya. Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat bahwa balasan bagi seseorang sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.
Di samping itu, seseorang yang berbuat baik kepada orang tua juga akan diberi jalan keluar dari kesulitan yang menimpanya. Dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya, diceritakan tentang kisah tiga orang yang masuk untuk beristirahat di dalam gua. Tiba-tiba ada batu besar yang jatuh menutup pintu gua.
Dalam kesulitan tersebut, ketiga orang itu bertawasul, memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan menyebutkan amalan shaleh yang pernah mereka lakukan. Pada akhirnya batu yang menutup pintu gua pun terbuka sehingga mereka bisa keluar dari gua tersebut. Di antara amal shaleh yang disebutkan oleh salah satu dari mereka adalah perbuatan baiknya kepada orang tuanya.
Jadi, di antara sebab yang akan menjadikan seseorang memperoleh jalan keluar dari kesulitan-kesulitannya adalah melakukan amalan yang mulia ini.
Di antara balasan bagi seseorang yang berbuat baik kepada orang tuanya adalah akan diberi kemudahan dalam mencari rezeki dan dipanjangkan umurnya. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/herman-aisa-pabittei-sag-23042022.jpg)