Mutiara Ramadan

Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua

Kewajiban terbesar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah berbakti berbakti ke orang tua.

Editor: Amiruddin
Ho / Herman Aisa Pabittei, S.Ag
Pelaksana Penyusun Bahan Penerbitan Dakwah pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan, Herman Aisa Pabittei, S.Ag 

“Barang siapa senang untuk diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, bersilaturahmilah.” (HR. Muslim)

Berbakti kepada orang tua termasuk dalam keumuman hadits ini. Sebab, berbakti kepada orang tua termasuk penunaian silaturahmi. Bahkan, silaturahmi yang paling tinggi adalah menjalin hubungan dengan orang tua.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu memberikan taufik-Nya kepada kita semua untuk bisa berbakti kepada orang tua.

Setelah kita mengetahui betapa tinggi dan mulianya amalan berbakti kepada orang tua, tidak semestinya kita menganggap remeh amalan ini. Apalagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintah hamba-hamba-Nya agar menjalankan kewajiban ini pada saat yang sangat sulit untuk dijalankan, yaitu saat orang tua telah berusia lanjut.

Dalam usia tersebut, tentunya orang tua dalam keadaan semakin lemah badan dan cara berpikirnya. Hal ini bisa membuat seorang anak merasa capai mengurusinya.
Dalam keadaan demikian, seorang anak bisa jadi merasa bosan, bahkan jengkel dengan perkataan maupun perbuatan yang dilakukan oleh orang tua. Namun, dalam keadaan yang demikian pun seorang anak harus bersabar. Dia tidak boleh menyakiti orang tuanya dalam bentuk apa pun.

Hal ini tentu menunjukkan betapa ditekankannya kewajiban ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

“Jika salah seorang di antara kedua orang tua atau kedua-duanya telah berumur lanjut (dan mereka) dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah memelihara aku sewaktu kecil’.” (QS. Al-Isra: 23—24)

Di dalam ayat tersebut pula Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang hamba-hamba-Nya menyakiti orang tua meskipun hanya dengan ucapan yang menunjukkan kekesalan. Tentu saja, perbuatan menyakiti yang lebih dari itu lebih besar dosanya.

Di dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya. Seorang anak hendaknya mengucapkan tutur kata yang sopan dengan merendahkan diri di hadapannya serta mendoakan kebaikan untuk keduanya.

Marilah kita berupaya untuk memperbaiki diri dalam menjalankan kewajiban kita kepada orang tua. Marilah kita senantiasa mengingat betapa tingginya amalan ini di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita hendaknya selalu mengingat betapa besarnya pengorbanan orang tua kepada kita. Terlebih saat kita masih dalam kandungan, saat persalinan, dan setelah dilahirkan sebagai seorang bayi. Kedua orang tua telah mengerahkan tenaga dan pikirannya serta hartanya untuk merawat kita.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita berbakti kepada keduanya. Siapa pun orang tua kita dan bagaimana pun keadaan orang tua kita. Apakah mereka orang yang miskin, cacat, dan tidak berpangkat. Bahkan, meskipun keduanya belum mendapatkan hidayah, masih dalam keadaan kafir, berbuat bid’ah, atau terjatuh pada kemaksiatan lainnya. Hal tersebut tidaklah menyebabkan gugurnya kewajiban kita untuk berbakti kepada orang tua.

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Seorang anak dilahirkan ke dunia dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Anak menjadi anugerah dan kebahagiaan bagi sepasang suami istri, sehingga mereka dengan sepenuh hati akan mengasuh anak hingga mereka tumbuh dewasa dan menjadi orang sukses.

Namun, tidak hanya orang tua saja yang memiliki kewajiban untuk memberikan cinta dan kasih kepada anak mereka. Setiap anak juga memiliki kewajiban terhadap orang tua, meskipun apapun yang dilakukannya tidak bisa membalas kebaikan orang tua. Bahkan meskipun sudah dewasa, mandiri dan sukses, anak harus tetap melakukan kewajiban-kewajibannya sepanjang hayat hidup orang tua. Lalu apa saja kewajiban anak terhadap orang tua yang harus dilakukan?

1. Taat Kepada Orang Tua

Seruan untuk taat dan mematuhi perintah orang tua telah tertuang dalam QS Al-Isra’ ayat 23. Bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak. Dalam surat tersebut juga menyebutkan larangan anak membentak keduanya.

Dijelaskan juga dalam QS Luqman ayat 14 bahwa seorang anak wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya, terutama ibunya yang telah mengandung dan menyusuinya hingga berusia dua tahun. Anak diharuskan mematuhi perintah orang tua selama bukan perintah untuk berbuat maksiat atau dosa. Taat dan berbakti kepada orang tua artinya melakukan tindakan-tindakan yang dapat membuat keduanya senang, bukan hanya sekadar menghormatinya saja. Bahkan kendati mereka bukan orang muslim, tapi seorang anak tetap wajib untuk berbakti selama masa hidupnya.

2. Segera Datang Ketika Dipanggil

Segera mendatangi bapak atau ibu ketika dipanggil merupakan salah satu wujud mematuhi perintah dan menghormati orang tua. Seringkali kesibukan membuat kita lupa dan bahkan malas jika harus datang saat dipanggil.

Tidak sedikit juga yang berkata “ah” ketika dipanggil atau diperintah oleh bapak dan ibu. Allah telah memerintahkan kita untuk menghormati kedua orang tua. Salah satunya dengan segera mendatangi mereka saat dipanggil meskipun kita sedang sibuk atau melakukan sesuatu. Tundalah sebentar, sesungguhnya Allah Subehanahu Wa Ta’ala sangat mencintai seorang anak yang patuh kepada orang tua mereka.

3. Menafkahi Orang Tua Jika Mampu

Di usianya yang lambat laun semakin renta membuat ayah dan ibu kita makin sulit untuk bekerja dan menghasilkan uang. Disinilah kewajiban kita sebagai seorang anak yang harus menafkahi orang tua apabila mampu. Firman Allah Subehanahu wa Ta’ala dalam QS Al-Baqarah ayat 215 menjelaskan bahwa hendaknya seorang anak memberikan nafkah terlebih dahulu kepada orang tua mereka sebelum menafkahkan hartanya ke orang lain (sedekah).

Orang tua memiliki hak atas harta yang dimiliki oleh anaknya jika memang si anak diberikan kecukupan. Kendati orang tua masih mampu bekerja, tapi sebaiknya sebagai seorang anak tetap memberikan sebagian dari penghasilannya untuk orang tua. Mengenai kewajiban anak kepada orang tua ini juga dijelaskan melalui HR Admad, Abu Dawud dan Ibnu Majah bahwasanya Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.

4. Merawat Orang Tua

Seiring bertambahnya usia, ayah dan ibu kita akan semakin tua dan renta serta mudah sakit-sakitan. Sebagai seorang anak kita diwajibkan untuk merawat mereka yang sudah tidak mampu lagi merawat diri sendiri. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda bahwa seseorang yang tidak merawat kedua orang tuanya ketika sudah renta termasuk orang merugi dan tidak masuk surga (HR Muslim). Besar pahala yang akan didapatkan oleh anak-anak berbakti yang dengan sepenuh hati dan bersabar dalam merawat kedua orang tuanya.

5. Berbicara dengan Santun dan Lembut

Berbicara dengan santun kepada orang tua bukan hanya adab, tapi juga kewajiban yang harus selalu dilakukan. Hindari berbicara dengan nada tinggi yang menyinggung dan menyakiti hati. Dengan membiasakan diri berbicara yang santun dan lembut di rumah juga akan membuat kamu terbiasa bicara dengan baik ketika di luar.

Namun memang terkadang kita merasa kesal, kecewa atau marah. Alih-alih membentak dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas, cobalah biasakan untuk sabar dengan diam terlebih dahulu. Tunggu sampai situasi dingin dan jika perlu sampaikan dengan baik maksud kamu sebenarnya yang mungkin telah membuat salah paham di mata orang tua. Kewajiban berbicara dengan santun ini juga harus diterapkan saat mengirim pesan singkat melalui SMS atau chat. Tanpa disadari banyak diantara anak muda yang cenderung asal-asalan saat membalas pesan dari orang tua. biasakan bicara dengan baik. Selain menyenangkan hati orang tua, kamu juga akan mendapatkan pahala loh.

6. Menghindari Sesuatu yang Tidak Disukai Orang Tua

Setiap orang tua selalu berusaha dan menginginkan apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Tidak sedikit juga yang bersifat protektif kepada anak demi kebaikan, misalnya tidak boleh pulang lebih dari jam 7 malam, tidak boleh bepergian jauh tanpa dampingan orang dewasa, dan lain-lain. Kita sebagai anak berkewajiban untuk mematuhi perintah tersebut dengan tidak melakukan apa yang tidak disukai orang tua. Bahkan dalam hadist juga sudah disampaikan bahwa ridho Allah Subehanahu Wa Ta’ala tergantung ridho orang tua, begitu juga dengan murkanya Allah Subehanahu Wa Ta’ala tergantung dengan murkanya orang tua.

7. Mendoakan Kebaikan Dunia dan Akhirat

Kewajiban anak lainnya yaitu harus berdoa untuk kebaikan kedua orang tuanya, baik di dunia maupun akhirat. Bahkan meskipun mereka sudah meninggal, anak wajib selalu mendoakannya agar ditempatkan di sisi Allah Subehanahu Wa Ta’ala.

8. Menjaga Nama Baik

Anak harus menjaga nama baik bapak dan ibunya, terutama ketika berinteraksi dengan dunia luar. Hindari membicarakan keburukan orang tua, menyebarkan aib keluarga dan hal-hal yang sifatnya negatif tentang mereka. Jadilah seperti pakaian bagi keduanya, yakni dengan menutupi apa yang seharusnya tidak dilihat oleh orang lain.

Sudah banyak loh cerita-cerita nyata tentang seorang anak yang dalam hidupnya selalu berbakti kepada orang tua. Mereka pun juga hidup dalam keberkahan, dilimpahkan rezeki serta selalu diberi keselamatan.

Maka dari itu, pahami dan terapkan beberapa kewajiban anak terhadap orang tua seperti sudah kami sebutkan di atas. Yuk, sayangi kedua orang tua kita mumpung masih punya kesempatan.

PADA Surah al-Ahqaaf (46:15) berbunyi wawash shainaa insaana biwaalidaihi ihsaanan (Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya) yakni berbicara tentang pesan Allah Subehanahu Wa Ta’ala kepada manusia, khususnya kepada anak perihal kewajiban berbakti kepada kedua orangtuanya.

Ayat pada surah al-Ahqaaf yang lalu, membahas tentang keEsa-an Allah Subehanahu Wa Ta’ala. Selanjutnya dibicarakan kewajiban bakti kepada orangtua, ini memberi isyarat berbakti pada orangtua datang sesudah kewajiban taat kepada Allah Subehanahu Wa Ta’ala. Allah Subehanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam mengaitkan antara rida orangtua dan rida Allah Subehanahu Wa Ta’ala.

Kalau orangtua tidak rida kepada Anda, Allah pun tidak rida. Rida Allah Subehanahu Wa Ta’ala itu bisa Anda temukan pada rida kedua orangtua. Doa orangtua yang tulus, Insya Allah dengan kehendak Allah Subehanahu Wa Ta’ala akan dikabulkan. Penegasannya juga disampaikan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, “Sungguh celaka orang yang masih memiliki orangtua atau hidup, tetapi dia tidak masuk surga.” Berbakti artinya melakukan kegiatan baik yang menyenangkan orangtua, bukan sekadar menghormati.

Bahkan sekalipun orangtua kita bukan muslim, kita tetap diwajibkan berbakti. Kecuali jika kita diminta mempersekutukan Allah Subehanahu Wa Ta’ala, jangan taati perintahnya, tetapi perlakukan dia sebaik mungkin selama masa hidupnya. Apa alasan kita wajib berbakti kepada orangtua, khususnya ibu? Hamalathu ummuhu kurhan wawadha’athu kurhan. Artinya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Selanjutnya wahamluhu wafishaaluhu tsalaatsuuna syahran artinya masa mengandung sampai menyapihnya selama 30 bulan. Atas dasar itu, kata ulama, ketika Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam ditanya, siapa orang pertama yang paling wajib untuk kita berbakti? Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam “Ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu.”

Akan tetapi, hal itu tidak berarti antara ibu dan ayah mesti dipertentangkan. Jadi apa yang harus dilakukan anak selain berbakti yaitu berdoa dengan bunyi ayat ‘Hatta idzaa balagha asyuddahu wabalagha arba’iina sanatan qaala rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alai-ya wa’ala waalidai-ya wa-an a’mala shaalihan tardhaahu wa-ashlih lii fii dzurrii-yatii innii tubtu ilaika wa-innii minal muslimiin (Sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai 40 tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim)’.

Ayat Al-Qur'an dan Hadits tentang Kewajiban Berbakti Pada Orang Tua

Berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban. Sebaliknya, mendurhakainya adalah perbuatan dosa yang amat dikecam dalam Islam.

1. QS al-Isra’ : 23

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

2. QS al-Isra’ : 24

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

3. QS an-Nisa’ : 36

Dan sembahlah Allah Subehanahu Wa Ta’ala dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah Subehanahu Wa Ta’ala tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

3. QS Luqman : 14

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku kembalimu.

4. QS Luqman : 15

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

5. QS al-An’am : 151

Katakanlah (Muhammad), Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jgn mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah Subehanahu Wa Ta’ala kecuali dengan alasan yang benar.Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.

Itulah ayat-ayat yang menjadi dalil akan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua.

6. Hormati ibumu

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam selalu mengajarkan menghormati orang tua merupakan bentuk kewajiban setiap Muslim, terutama menghormati ibu. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menyebut 3 kali sebagai orang pertama yang harus dihormati.

Diriwayatkan Abu Hurairah, ada seorang pria datang kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam. Ia bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab Ibumu. Pria itu kembali bertanya Lalu siapa lagi?”. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab “Ibumu.” Ketiga kalinya, ia masih bertanya “Siapa lagi?” Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam kembali menjawab “Ibumu.” Baru yang keempat kali setelah pria itu bertanya, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab “Ayahmu.”

7. Berbakti kepada orang tua sama seperti jihad

Salah satu hadits Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menyebut berbakti kepada orang tua sama seperti jihad. Diriwayatkan Muslim, Abdullah bin Umar mengtkn ada seorang pria datang kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam.

Dia meminta izin untuk pergi jihad. Lalu Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bertanya
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Pria itu menjawab “Ya.” Kemudian Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, “Maka kepada keduanya itulah kamu berjihad.”

8. Berbakti kepada orang tua amal yang tidak terputus

Salah satu hadits Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam mengatakan berbakti kepada orang tua merupakan amal yang tidak terputus bahkan setelah orang itu meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga : yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan kepadanya (HR Muslim).

9. Ruginya mereka yang tidak berbakti kepada orang tua semasa hidup

Dalam hadits Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, ia memperingatkan kerugian bagi mereka yang tidak berbakti kepada orang tua selagi mrk hidup. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga,” (HR Muslim).

10. Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar

Selain merugi, mereka yang durhaka kepada orang tua akan mendapat dosa besar. Sikap ini sama seperti menyekutukan Allah Subehanahu Wa Ta’ala. Diriwayatkan Bukhari, dari Abu Bakar, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bertanya kepada para sahabatnya “Maukah aku memberitahumu tentang dosa terbesar?” Mereka menjawab “Ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.”

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved