Berita Nunukan Terkini

Kisah Gadis Asal Makassar Penghuni Lapas Nunukan, Sedih tak Pernah Dikunjungi Orangtua saat Lebaran

Gadis belia asal Makassar inisial SB (16), penghuni Lapas Nunukan mengaku sedih setiap merayakan Lebaran, karena tak pernah dikunjungi orangtuanya.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
SB (16), gadis belia asal Makassar melayani tamu dan pegawai Lapas yang hendak mencicipi menu lebaran, di dalam Lapas Kelas IIB Nunukan, Senin (02/05/2022), siang 

Katanya tiga hari saja. Sekalinya hampir sebulan kami di Tawau. Selama di sana saya sempat ikut belajar via zoom," tuturnya.

SB saat itu tidak mencurigai apapun, karena dua wanita itu merupakan teman sepermainannya di Makassar.

Ketiga wanita itu berangkat ke negeri jiran, Malaysia dari Nunukan dengan melewati jalur 'tikus' alias ilegal.

Baca juga: Penerima Paket Styrofoam Berisi Sabu 18 Ball ke Parepare Hilang Jejak, Polisi Masih Proses 2 Pelaku

"Saya ikut saja dengan teman, karena semua biaya dia tanggung. Saya juga tidak pernah ke sana. Kami di sana tinggal di home stay.

Saya sempat nanya kenapa belum pulang, ini sudah lewat tiga hari. Tapi kata teman nanti dulu, masih diuruskan tiket pulang," ungkapnya.

Teman SB insial K sudah pulang lebih dulu ke Pare-pare membawa sabu. SB baru mengetahui hal itu sehari sebelum dirinya kembali ke Nunukan.

SB menyampaikan, dirinya baru boleh dipulangkan dengan syarat membawa 2 Kg sabu.

"Saya diiming-imingi uang Rp20 Juta kalau barang itu lolos ke Pare-pare. Teman saya (K) sudah lolos sampai Pare-pare. Begitu tiba di Dermaga Aji Putri, Sebatik saya ditangkap Polisi," imbuhnya.

Unsur Forkopimda dan instansi vertikal di Kabupaten Nunukan melakukan pemusnahan barang bukti sabu seberat 20.238,23 Kg di Polres Nunukan, Rabu (20/04/2022), pagi.
Unsur Forkopimda dan instansi vertikal di Kabupaten Nunukan melakukan pemusnahan barang bukti sabu seberat 20.238,23 Kg di Polres Nunukan, Rabu (20/04/2022), pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

SB ketahuan Polisi menyembunyikan sabu di dalam bajunya.

"Teman saya nggak tahu kalau saya ditangkap. Kalau saya tiba di Pelabuhan Nunukan saat itu, ada yang dijemput. Saya tidak kenal juga siapa yang jemput," pungkasnya.

Setelah bebas nanti, kata SB dirinya berkeinginan untuk kembali lanjutkan sekolah lagi.

"Saya mau sekolah kembali," terang SB yang mulai mengenakan hijab, sembari sesekali menyeka air matanya yang jatuh.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved