Pilpres 2024

Koalisi Bersatu ala Golkar, PAN, dan PPP Terbentuk, Ridwan Kamil Bahas Pilpres dengan Airlangga?

Ridwan Kamil mengungkapkan, publik merespons positif pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.

Editor: Amiruddin
Tribunnews/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Minggu (15/5/2022) sore, di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan. 

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno menegaskan tak ada inisiator awal dalam pertemuan antara Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa, yang kemudian menyepakati koalisi untuk Pemilu 2024.

"Karena di antara para ketum ini sudah menjalin komunikasi secara reguler. Memang dalam beberapa kesempatan ini agak lebih intens dan dalam beberapa kesempatan terakhir sudah ada pembahasan yang lebih mengerucut lagi," kata Eddy dalam dialog di Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (14/5/2022).

Pertemuan tersebut, dikatakan Eddy, awalnya hanya melaksanakan halalbihalal dalam momen idulfitri.

"Tetapi kalau dilihat dari aspek pertemuan itu tidak ada inisiatornya secara tunggal. Jadi ini semua merupakan kesepakatan ketiga ketum tersebut," ujarnya.

Meskipun tak ada kesepakatan tertulis, Eddy yakin kesepakatan verbal dari ketiga ketum tersebut daya ikatnya sangat kuat.

Lebih lanjut, legislator Komisi VIII DPR RI itu mengatakan bahwa koalisi ketiga partai tersebut ingin membangun budaya baru untuk memasuki Pemilu 2024, yakni sebuah pertarungan gagasan, ide, dan konsep.

"Bahwa sebuah kerja sama di antara parpol dibangun jauh hari sebelum ada perhelatan besar yang akan kita hadapi tahun 2024, termasuk juga di dalamnya membangun sebuah gagasan konsep yang mana konsep itu akan sudah diaplikasikan untuk mengawal pemerintahan saat ini yang akan berakhir pada 2024," ujar dia.

"Misalnya sekarang kita sudah bicara permasalahan ekonomi bagaimana menanggulangi harga BBM harga minyak goreng permasalahan yang menyangkut impor termasuk juga soal kesehatan," tambahnya.

Pihaknya tidak ingin politik identitas terjadi lagi pada 2024, karena dampaknya ke polarisasi yang semakin dalam.

"Kita semua tahu bahwa politik identitas hanya melahirkan polarisasi dan pembelahan masyarakat lebih dalam lagi, nah ini kita ingin membangun budaya baru dengan menghadirkan sebuah pertarungan gagasan ide dan konsep, jadi kurang lebih itu," tandasnya.

Baca juga: Nurul Arifin Waketum Partai Golkar Berduka, Maura Magnalia Ditemukan Tak Bernyawa di Meja Makan

Tinggal Tentukan Capres dan Cawapres

Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai koalisi Tiga Bersatu adalah bentuk koalisi yang paling konkret dan nyata. Koalisi yang diumumkan pada Kamis (12/5/2022) di Jakarta oleh Partai Golkar, PAN dan PPP dianggap sebagai komposisi yang sempurna.

“Dalam koalisi ini ada partai nasionalis, yakni Golkar, lalu partai berbasis Islam tradisional yakni PPP dan Islam modernis yakni PAN,” kata Qodari kepada media.

Qodari melihat ini adalah koalisi yang paling nyata hingga hari ini menuju 2024, karena gabungan ketiga partai itu sudah memenuhi syarat minimal pencalonan Pilpres 2024 mendatang.

Di mana bergabungnya ketiga partai tersebut memiliki kekuatan 148 kursi di DPR RI, jauh melebihi ambang batas Presidential Threshold yang hanya 115 kursi saja.

“Ini saya kira sudah sangat sempurna. Pekerjaan rumah koalisi Tiga Bersatu ini tinggal mencari figur calon presiden dan calon wakil presiden saja,” ucap Qodari.

Ia juga melihat koalisi ini sebagai inisiatif yang sangat tepat. Apalagi jika berbicara dalam hal koalisi menuju Pilpres 2024.

“Jika melihat Pilpres 2024, kita tidak lagi bicara soal popularitas individu tetapi yang lebih penting adalah syarat pengajuan dari partai politik,” ungkap Qodari.

Ia menyebut seorang tokoh atau figur yang memiliki popularitasnya setinggi apa pun tapi kalau tidak punya dukungan politik maka akan percuma saja. “Jadi ini sudah sempurna koalisi yang mereka bentuk,” tambah Qodari.

Berbicara tentang koalisi Tiga Bersatu yang akan fokus mendukung kerja Presiden Joko Widodo, bagi Qodari juga tepat dan tidak menjadi masalah.

“Dari tiga ketum partai tersebut dua diantaranya adalah menteri. Mereka menjalankan ini dalam konteks kepartaian. Ini tidak menjadi kendala, bahkan sebetulnya malah bisa membantu untuk lebih berkonsentrasi, karena PR besar koalisi itu sudah diselesaikan dari sekarang,” tutur Qodari.

Menurut Qodari yang paling rumit justru bagaimana menyusun kerja sama partainya. “Kalau sudah keluar seperti ini (koalisi) maka PR besarnya, seperti kerja sama partai, juga sudah harus selesai pula dibicarakan,” ungkap Qodari.

Baca juga: Mendadak PDIP Pasang Badan, Hasto Pagari Ganjar dari Godaan Golkar Menuju Pilpres 2024

(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ridwan Kamil: Saya Laporkan ke Pak Airlangga, Koalisi Indonesia Bersatu Responsnya Sangat Positif, https://wartakota.tribunnews.com/2022/05/16/ridwan-kamil-saya-laporkan-ke-pak-airlangga-koalisi-indonesia-bersatu-responsnya-sangat-positif
Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved