Berita Nunukan Terkini
Sebelum Trisuci Waisak, Umat Buddha Nunukan Lepaskan 10 Kg Ikan Lele Hidup ke Sungai, Ini Maknanya
Sebelum peringatan Hari Raya Trisuci Waisak 2566, umat Buddha di Nunukan seperti biasa melepaskan ikan lele yang masih hidup ke sungai.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebelum peringatan Hari Raya Trisuci Waisak 2566, umat Buddha di Nunukan seperti biasa melepaskan ikan lele yang masih hidup ke sungai.
Ketua Vihara Sasana Graha Nunukan, Roby Gunawinata menjelaskan warga keturunan Tionghoa, utamanya yang beragama Buddha memiliki sebuah ritual atau kegiatan melepas makhluk hidup ke alam liar.
Pelepasan makhluk hidup tersebut, dalam ajaran agama Buddha disebut sebagai Fang Shen.
Baca juga: Trisuci Waisak, Romo Sutrimo Jelaksan Makna Ritual, Umat Buddha Harapkan Ketentraman dan Kebahagiaan
Fang Sheng berasal dari bahasa Tionghoa, Fang berarti melepas dan Shen berarti kehidupan.
Roby mengaku, untuk umat Buddha di Nunukan tiap tahun memilih ikan lele yang masih hidup untuk dilepaskan ke dalam sungai. Lantaran lele mudah didapatkan di pasar.
"Minggu lalu kami lepaskan 10 Kg ikan lele hidup ke sungai. Jadi hewan yang ditangkap kami kembalikan ke alam," kata Roby Gunawinata kepada TribunKaltara.com, Senin (16/05/2022), pukul 15.00 Wita.
Baca juga: Tak Ada Lagi Pembatasan Jumlah Umat, Dalam Perayaan Trisuci Waisak Tahun 2022 di Kabupaten Nunukan
Roby menyebut sesuai ajaran Buddha, manusia harus menyayangi makhluk hidup termasuk hewan.
Dengan melepaskan ikan lele ke sungai, agar ikan tersebut dapat merasakan kembali kehidupan alam bebas.
Sehingga dengan kata lain tradisi Fang Shen merupakan wujud cinta pada alam dan hewan.
Baca juga: Tak Ada Lagi Pembatasan Jumlah Umat, Dalam Perayaan Trisuci Waisak Tahun 2022 di Kabupaten Nunukan
"Maknanya kita memberi cinta kasih kepada mahkluk hidup, jadi kita melepaskan makhluk hidup ke habitatnya. Ikan lele ditangkap lalu dipotong untuk dimakan, nah kita selamatkan mereka dari pembunuhan itu," ucapnya.
Selain itu, beber Roby pihaknya juga sempat melakukan kegiatan bakti sosial (Baksos) ke panti asuhan.

"Tiap tahun kami juga lakukan kegiatan Baksos. Kemarin ada dua panti asuhan yang kami datangi," ujarnya.
Pada peringatan hari Waisak tahun ini, Roby berharap pandemi di Indonesia segera beralih ke fase endemik.
Baca juga: Peringatan Detik-detik Waisak di Vihara Dhamma Phala, Umat Budha Tana Tidung Rayakan dengan Hikmat
"Kalau sudah beralih ke fase endemik, aktivitas kita termasuk kegiatan peribadatan kembali seperti sebelum adanya pandemi. Segala lini kehidupan, utamanya perekonomian mulai normal kembali," ungkapnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
berita Nunukan terkini
Hari Raya Trisuci Waisak
umat Buddha
Vihara Sasana Graha
Nunukan
ikan lele
warga
Tionghoa
sungai
pasar
TribunKaltara.com
kaltara.tribunnews.com
Banjir Musiman di Sembakung Berangsur Surut, Pemkab Nunukan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana |
![]() |
---|
Bupati Nunukan Minta Masyarakat Serius Menyikapi Pemasangan Patok Batas Tanah, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kantor BPN Nunukan Terbitkan 16.200 Sertifikat Tanah di 78 Desa, Bupati Serahkan Secara Simbolis |
![]() |
---|
Kantor BPN Nunukan Targetkan Pemasangan 250 Patok Batas Tanah Milik Masyarakat, Begini Alasannya |
![]() |
---|
DSP3A Nunukan Minta Camat hingga Kades Aktif Tekan Angka Perkawinan Anak Usia Dini |
![]() |
---|