Viral di Medsos
Ada Apa Kalimantan Utara Ramai Diperbincangkan di Twitter? Ulah Mantan PSK di Nunukan Disorot
Kalimantan Utara ramai diperbincangkan hingga viral di Twitter. Lantas apa yang terjadi di Kaltara? Ulah mantan PSK di Nunukan disorot.
TRIBUNKALTARA.COM - Mendadak Kalimantan Utara ramai diperbincangkan hingga viral di Twitter. Lantas apa yang terjadi di Kaltara? Ulah mantan PSK di Nunukan disorot.
Pantauan di Twitter, Kalimantan Utara menjadi trending topic pada Selasa (24/5/2022) pukul 19.00 Wita.
Tak sedikit pula warganet di Twitter yang mencari tahu ada apa di Kalimantan Utara.
"Kenapa Kalimantan Utara trending?" tulis @ahernjineering.
"Ada infokah kenapa kalimantan utara jadi trending ini?" tulis @febriari_atr.
Baca juga: Kenal dari TikTok, Remaja Pria Jadi Pelampiasan Nafsu Depresi, Mantan PSK Diamankan Polres Nunukan
Usut punya usut, Kalimantan Utara diperbincangkan di Twitter karena kejadian yang dilakukan mantan PSK di Nunukan terhadap seorang remaja laki-laki.
Belum lama ini masyarakat di Nunukan, Kalimantan Utara dihebohkan dengan aksi mantan PSK yang berusia paruh baya, tega menjadikan remaja 16 tahun untuk pelampias nafsu bejatnya.
Bahkan akibat aksi mantan PSK itu, remaja berinisial R sampai mengalami depresi berat.
Saat ditemui TribunKaltara.com di RSUD Nunukan, Jumat (20/5/2022) remaja inisial R tersebut terlihat sedang tidur dengan badan ditutupi selimut.
R tak sendiri, ia ditemani saudara sepupunya Irfan (21) yang baru datang dua hari dari Keningau, Malaysia bersama ibu korban.
Irfan menuturkan, kondisi sepupunya mengalami depresi berat setelah kejadian yang menimpanya.
"Dia ini baru tadi malam bisa tidur nyenyak. Malam sebelumnya tidak bisa tidur. Sering melamun, bicara dan senyum sendiri, bahkan memberontak," kata Irfan kepada TribunKaltara.com.
Baca juga: Gofar Hilman Bantah Paksa Syerin Minta Maaf, Ini 3 Kesepakatan Keduanya soal Kasus Pelecehan Seksual
Bahkan R sempat mencabut sendiri infus yang dipasang oleh perawat. R sering memanggil nama ayah dan ibunya meminta tolong.
Ketika ada orang yang datang menjenguknya, R tampak kaget dan segera bangun dari tempat tidurnya.
"Dua kali dia cabut infusnya sendiri. R merasa banyak orang yang berbisik-bisik di telinganya. Makanya kalau sudah datang anginnya, dia sering manggil nama bapak dan ibunya minta tolong," ucapnya.
Irfan menyampaikan, sepupunya itu memberontak bila melihat benda berwarna kuning.
"Agak sensitif kalau melihat warna kuning. Jadi berontak dia," beber Irfan.
R merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang montir di Keningau, Malaysia, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Irfan mengungkapkan, R menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Malaysia. Setelah itu ia melanjutkan sekolah menengah atas di Nunukan.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Diduga Masuk di Kaltara, Dinas Kesehatan Nunukan Sebut PTM Tetap 100 Persen
"Yang saya tahu di Nunukan dia tinggal di asrama sekolah. Dulu waktu masih di Malaysia anaknya ceria saja, karena sering datang ke rumah saya main," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, selama di Nunukan, korban tinggal bersama seorang perempuan mantan PSK. Baru-baru ini saja, korban tinggal di asrama sekolah.
Kondisi Badan Korban Terdapat Luka Bekas Cakar
Pada beberapa bagian tubuh korban terdapat luka bekas cakar.
Irfan menuturkan pada kondisi tertentu, R sering mencakar badannya sendiri. Bahkan pada bagian jidatnya terdapat luka goresan.
"Kepalanya itu dia benturkan sendiri di tiang ranjangnya di asrama. Hari Selasa tanggal 17 Mei, dia dibawa guru dan teman sekolahnya ke rumah sakit. Jadi selama kami belum datang, dia ditemani temannya secara bergantian," tuturnya.
Baca juga: Ketahuan Ingin Masuk Malaysia Secara Ilegal, 11 Warga Bone Sulawesi Selatan Diamankan BP2MI Nunukan
Nangis saat Melihat Ibunya
Irfan menceritakan saat ibunya datang, R memeluk ibunya sambil menangis. Ia bahkan baru memiliki selera makan, saat ibunya datang.
"Nangis waktu ibunya datang. Sebelum ibunya datang susah dia makan. Sekarang agak mendingan, karena sudah mau makan. Hanya memang masih depresi," ungkapnya.
Ibu korban didampingi gurunya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nunukan.
Sementara itu, Plt Kasi Humas Polres Nunukan Iptu Supriadi, membenarkan bahwa pihak keluarga korban telah melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Nunukan.
"Ini pihak korban masih buat laporan resmi di Polres. Nanti kami rilis," imbuh Supriadi melalui pesan singkat.
(*)
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official