Berita Nunukan Terkini

Pengakuan Pedagang Asal Sulsel, Harga Sapi Mulai Naik Jelang Idul Adha, Suplai 100 Ekor ke Nunukan

Seorang pedagang sapi asal Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut harga sapi mengalami kenaikan jelang Idul Adha tahun ini.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com/HO-Herman
100 ekor sapi milik Herman dikarantina selama 14 hari ke depan di Pare-pare, Sulawesi Selatan, Minggu (05/06/2022), siang. (HO/ Herman). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seorang pedagang sapi asal Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut harga sapi mengalami kenaikan jelang Idul Adha tahun ini.

Herman (33), saat dihubungi TribunKaltara.com mengatakan Idul Adha tahun ini ia bakal menyuplai 100 ekor sapi dari Sulsel.

Ukuran sapi yang dipasoknya kali ini bervarian mulai 70-100 Kg.

"Harga sapi tahun ini naik. Idul Adha tahun kemarin saya beli Rp16 juta ukuran 100 Kg. Saya jual Rp19 juta. Sekarang ukuran 100 Kg saya beli Rp18 juta. Saya jual nanti Rp22-23 juta," kata Herman yang sedang berada di sebuah tempat karantina hewan, Sulsel.

Lebih lanjut Herman sampaikan, untuk harga beli sapi pada Idul Adha tahun lali, ukuran 70 Kg hanya Rp13 juta. Sekarang Rp16 juta.

"Kalau sapi ukuran 70 Kg saya jual nanti Rp19 juta," tambahnya.

Baca juga: Dianjurkan Menggunakan Pakaian Bagus di Hari Raya Idul Adha, Ustadz Adi Hidayat: Bernilai Jihad

Saat ini, Herman mengaku sedang berada di sebuah tempat karantina hewan yang ada di Pare-pare.

100 ekor sapi milik Herman harus dikarantina selama 14 hari untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Saya lagi di Pare-pare, baru saja tadi saya masukkan sapi untuk karantina selama 14 hari ke depan. Perkiraan tanggal 15 Juni, 100 ekor sapi saya sudah bisa saya naikkan ke atas kapal KM Queen Soya menuju Nunukan," ucapnya.

Menurutnya, harga sapi melonjak naik, lantaran harga pakan ternak dan biaya karantina terbilang mahal tahun ini.

"Kebetulan saya karantinakan sapi di swasta. Karena penuh semua tempat karantina. Per ekor dikenakan biaya karantina Rp350 ribu selama 14 hari. Berati kalau 100 ekor ya Rp35 juta," ujarnya.

Belum lagi kata Herman, pakan tambahan sapinya. Ia memesan tiga
ikat rumput seharga Rp3 juta.

Padahal pada Idul Adha tahun lalu, pakan ternak sapi yang Herman beli hanya Rp400 ribu sudah dapat 3.500 ikat.

"Kalau mau sapinya kuat harus empat ikat rumput untuk satu ekor. Memang di karantina ada disiapkan jerami dan konsentrat (hijauan dan pakan penguat). Jadi untuk pakan tambahan paling sedikit 12 ikat," tuturnya.

Di Nunukan, lapak sapi Herman berada di depan Kantor Gabungan Dinas-Dinas I, Jalan Selisun, Kelurahan Nunukan Selatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved