Berita Tarakan Terkini

Disdik Tarakan Siapkan Data Exsisting Sekolah Dalam Satu Aplikasi, Permudah Akses & Proses Auditing

Upaya memudahkan akses data kondisi sarana dan prasarana di seluruh sekolah di Tarakan, Disdik tengah melakukan pengumpulan data dan penginputan data

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ DOKUMENTASI HUMAS DISDIK TARAKAN
Kegiatan sosialisasi terkait pengimputan data existing sarana dan prasarana sekolah di lingkungan Disdik Tarakan belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Upaya memudahkan akses data kondisi sarana dan prasarana di seluruh sekolah di Tarakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan saat ini tengah melakukan pengumpulan data dan penginputan data existing sarana dan prasarana sekolah dalam satu aplikasi.

Adapun tahapannya saat ini yakni proses pembentukan tim. Tim sendiri akan melibatkan seluruh tenaga kependidikan yakni TU di masing-masing sekolah untuk berpartisipasi mengisi data kebutuhan sarana dan prasarana termasuk kondisi kerusakan yang dimilik setiap sekolah.

Dikatakan Agung Suryawan, Kepala Bidang Guru, Tenaga Kependidikan (GTA), Sarana dan Prasarana Disdik Tarakan, adanya inisiasi membuat data existing terstruktur dan lengkap dalam satu aplikasi ini sebagai upaya memudahkan siapapun yang ingin memperoleh data kondisi sekolah.

Baca juga: Pemkab Nunukan Terima Puluhan Aset Hibah Balai Prasarana Permukiman Kaltara, Nilanya Rp 69,1 Milyar

Lanjut Agung, belajar juga dari pengalaman saat proses audit dari BPK di tahun 2014 lalu. Dimana belum ada data real dan lengkap yang bisa diakses mengenai kondisi sarana dan prasarana sekolah.

“Kenapa kami mengambil hal tersebut terkait data sarana dan prasarana sekolah, karena pada 2014 kami pernah diaudit BPK terkait audit kinerja selama kurang lebih 3 bulan. Salah satu temuannya sendiri, Disdik Tarakan tidak memiliki database tentang kondisi sarana dan prasarana sekolah,” beber Agung kepada TribunKaltara.com.

Selanjutnya, pada kasus lain, ia tak menampik karena tak adanya data real dan update, maka terkadang bantuan yang masuk ke sekolah tidak tepat sasaran.

Baca juga: Persiapan PPDB 2022, Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau Mulai Kumpul Data Rombel di Sekolah

"Ini terkadang bantuan masuk tidak tepat sasaran. Ada sekolah yang beberapa kali menerima bantuan, sedangkan ada juga sekolah tidak menerima bantuan sama sekali," bebernya.

Beranjak dari hal tersebut, pihaknya membentuk tim yang ada di sekolah termasuk tenaga kependidikan yang ada di sekolah bukan guru.

"Melainkan TU, kami buat tim dan meng-SK dan kami sosialisasi bagaimana cara membuat database tentang sarana dan prasarana sekolah. Dalam hal ini, kami sebagai peserta PPSDM Diklat IIIA di Jogjakarta. Kami di Disdik ada kegiatan membuat proyek terkait data sarana dan prasarana sekolah," urai Agung.

Agung Suryawan, Kepala Bidang Guru, Tenaga Kependidikan (GTA), Sarana dan Prasarana Disdik Tarakan
Agung Suryawan, Kepala Bidang Guru, Tenaga Kependidikan (GTA), Sarana dan Prasarana Disdik Tarakan (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Inisiasi ini juga bukannya tidak berdasar aturan dari pusat. Ia mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.

"Makanya dari dasar itu kami buat aplikasi walaupun untuk proyek APBD-Perubahan ini kami mengambil di jangka menengah yaitu pengumpulan database yang dilakukan tenaga kependidikan di sekolah," ungkap Agung.

Selanjutnya dikatakan Agung, tahapannya sendiri, pihaknya melakukan sosialisasi dengan memanggil bendahara barang yang ada di sekolah.

"Kemudian kami berikan tata cara bagaimana mengisi semua format yang sudah kami buat seperti kuisioner masih dalam bentuk Excel untuk pemenuhan data sarana dan prasarana sekolah," jelasnya.

Baca juga: Selain Jaringan Internet, Rekaman Data Kependudukan Kerap jadi Kendala Input Data Vaksinasi Malinau

Sosialisasinya sendiri sudah dilakukan ke beberapa sekolah dan seingatnya sosialisasi pertama dilakukan di SMPN 4. Sosialisasi itu terkait pengimputan data eksisting sarana dan prasarana sekolah di lingungan Disdik Tarakan.

"Kemudian kami kumpulkan data dari yang kami minta formatnya untuk diisi kemudian bentuk grup WA untuk mengumpulkan apa yang sudah eksisting mereka sudah kumpulkan. Jadi itu namanya data eksisting sekolah," bebernya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved