Berita Tarakan Terkini

Jaga Kesehatan, CJH Kota Tarakan Diminta Tetap Pakai Masker, Positif  Covid-19 tak Bisa Digantikan

Seluruh calon jemaah haji (CJH) disarankan menjaga kondisi kesehatan sampai hari keberangkatan ke Tanah Suci Mekkah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Jika hasil swab test PCR positif, maka CJH bisa batal berangkat di hari H dan harus menunggu tahun depan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Seluruh calon jemaah haji (CJH) disarankan menjaga kondisi kesehatan sampai hari keberangkatan ke Tanah Suci Mekkah.

Khususnya sebelum keberangkatan dari Tanah Air, minimal PCR swab test negative sehingga sejak dari saat ini, CJH harus menjaga fisik tubuh.

Adapun jika hari H sampai positif Covid-19, maka tidak ada waktu menggantikan cadangan terkecuali mereka yang masuk gelombang pertama.

Baca juga: CJH Tarakan akan Bergabung Dengan Kloter Kaltim, Syarat Berangkat Minimal Wajib Vaksinasi Dosis Dua

“Masih ada waktu dia ikut gelombang kedua,” urai Muhammad Aslam, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tarakan.

CJH asal Kaltara sendiri masuk di kloter 7 alias kloter terakhir pemberangkatan haji. Maka otomatis jika positif, harus mundur dan memulai proses awal lagi mengikuti prosedur kesehatan, vaksinasi dan manasik.

“Kalau diikutkan kloter 8 juga tidak bisa karena kalau posfitif harus isolasi dulu berapa hari, pasti tiga hari butuh penyembuhan,” ujarnya.

Baca juga: Hari ini CJH Asal Kota Tarakan Jalani Manasik Haji, Ini Pesan Walikota Khairul

Pada intinya jemaah juga diintruksikan menjaga fisik. Karena di sana, jalan kaki minimal setiap hari ke Masjidil Haram paling pendek jaraknya 20 km.

“Apalagi kalau melontar di Mina, akan lebih jauh lagi bahkan bisa sampai 50 kilometer. Bahkan kita tawaf saja itu sudah berapa kilometer, apalagi tawafnya di atas bukan di lantai bawah,” ungkapnya.

Karena di lantai atas untuk kegiatan tawaf lebih renggang dan lebih santai namun lebih jauh. Biasanya jika ada jemaah kondisi fisiknya sakit, diajak tawaf di lantai atas.
“Agar tidak buru-buru dan berdesakan,”ujarnya.

Jika hasil swab test PCR positif, maka CJH bisa batal berangkat di hari H dan harus menunggu tahun dep
Jika hasil swab test PCR positif, maka CJH bisa batal berangkat di hari H dan harus menunggu tahun depan (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes mengungkapkan sedikit gambaran CJH saat berangkat dari Tarakan. Setelah terbang dari Bandara Juwata, tiba di Balikpapan diperkirakan menginap dalam satu malam.

Selanjutnya, perjalanan naik pesawat cukup panjang dan turun dari pesawat tidak langsung ke hotel tetapi menunggu di bandara.

“Saya kira dibutuhkan persiapan fisik luar biasa. Saya pernah memberikan manasik haji dan mengingatkan kepada jamaah untuk latihan fisik sebelum berangkat. Ini tersisa tiga minggu sebelum berangkat 29 Juni,” urainya.

Latihan fisik paling mudah yakni jalan kaki setiap hari 10 kilomter setiap pagi. Sehingga jalan kaki yang terbiasa setiap hari agar tidak kaget saat berada di sana.

“Meski semakin dekat keberangkatan frekuensi dikurangi. Dari setiap hari lalu turunkan tiga kali seminggu, itu perlu dilakukan dalam menyiapkan fisik,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved