Berita Malinau Terkini

Tradisi Haul Panembahan Raja Tuo, Menjaga Ingatan Sejarah Tidung di Malinau Kaltara

Tahun 2025 menjadi tahun ke-2 pelaksanaan Tradisi Haul Panembahan Raja Tuo di Malinau, Kalimantan Utara.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
HAUL RAJA TUO – Warga mengikuti rangkaian haul di Masjid Agung Malinau, Sabtu (22/11/2025). Tradisi ini menjadi bagian dari ingatan sejarah suku Tidung di Malinau, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Tahun 2025 menjadi tahun ke-2 pelaksanaan Tradisi Haul Panembahan Raja Tuo di Malinau, Kalimantan Utara.

Haul Panembahan Raja Tuo sebagai peringatan tahunan merupakan sebuah tradisi bagi keturunan Kerajaan Tidung di Malinau, secara khusus masyarakat Tidung.

Tahun ini, haul dilaksanakan kembali di Masjid Agung Darul Jalal Malinau, Sabtu (22/11/2025).

Penyelenggaraan haul menempatkan figur Panembahan Raja Tuo, Panembahan Aji Kuning, dan Miring Pangeran Basar pada ruang sejarah yang masih hidup di tengah masyarakat.

Baca juga: Cek Persiapan Festival Tari, Bupati Tana Tidung Ungkap 1.100 Peserta Siap Meriahkan Ajang Budaya

Kegiatan tersebut menjadi perjumpaan budaya yang menghadirkan keturunan, pemuka adat hingga tokoh muslim dalam satu forum peringatan leluhur.

Wakil Bupati Malinau, Jakaria, menyampaikan pandangan mengenai posisi haul dalam rekam jejak sejarah Tidung.

“Haul ini penting untuk menghidupkan kembali budaya,” kata Jakaria.

Tradisi ini memiliki keterkaitan langsung dengan cara masyarakat menjaga kesinambungan ingatan terhadap leluhur.

Jakaria bilang, haul bertujuan sebagai sarana untuk menyambungkan kembali narasi tradisi dengan generasi saat ini.

Baca juga: 34 Pantun Budaya, Kenalkan Adat Istiadat ke Generasi Muda biar Tetap Lestari

“Haul ini mengenang para leluhur dan tokoh Kerajaan zaman dulu,” ucap Jakaria.

Kegiatan tersebut tetap bertahan karena dijalankan oleh juriat dan tokoh setempat yang mempertahankan tradisi turun-temurun.

Peringatan haul Panembahan memperlihatkan hubungan antara tradisi, ruang keagamaan, dan sejarah Tidung dalam kehidupan masyarakat Malinau.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved