Berita Tana Tidung Terkini

Cabai Rawit di Pasar Imbayut Taka KTT Meroket, Rp 150 Ribu per Kilogram, Beberapa Komoditi Ikut Naik

Harga cabai rawit di Pasar Imbayut Taka KTT meroket, Rp 150 ribu per kilogram, beberapa komoditi ikut naik.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / RISNA
Harga cabai rawit di Pasar Imbayut Taka Tana Tidung tembus Rp 150 ribu per kilogram. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Harga cabai rawit di Pasar Imbayut Taka KTT meroket, Rp 150 ribu per kilogram, beberapa komoditi ikut naik.

Harga cabai rawit di Pasar Imbayut Taka Kabupaten Tana Tidung meroket naik.

Pedagang Pasar Imbayut Taka, Lisia mengatakan, harga cabai rawit saat ini Rp 150 ribu per kilogram

"Harga per ons itu Rp 15 ribu, kalau 1 Kg Rp 150 ribu. Untung kita sedikit aja kasian," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Menuju Pileg 2024, DPC PPP Tana Tidung Targetkan 3 Kursi di DPRD KTT, Hanapi: Dari Dua jadi Tiga

Dia menambahkan, cabai rawit yang ia jual didatangkan dari luar Kabupaten Tana Tidung.

Seperti dari Malinau, Tarakan, dan Berau.

Tak hanya cabai rawit, bawang merah pun melonjak naik, ke harga Rp 60 ribu per Kg.

Bahkan ada yang menjual hingga Rp 65 ribu.

"Kalau bawang putih normal aja harganya, Rp 40 ribu sekilo," sebutnya.

Selain itu, dia akui harga bahan pokok lainnya pun melonjak naik.

Seperti tomat, yang biasa tak alami kenaikan kini naik menjadi Rp 30 ribu

"Kol juga naik sekarang, Rp 30 ribu sekilo. Wortel malah ndak naik, biasanya wortel yang naik harganya," katanya.

Dia mengatakan, sebagaian besar barang dagangannya didatangkan dari luar daerah.

Salah satunya sayuran, yang biasa ia datangkan dari Malinau.

Menurutnya, harga pasar dapat ditekan jika pasokan bahan pokok tak melulu didatangkan dari luar daerah.

"Kita ini kasian juga sama pembeli kalau barang-barang di sini naik. Tapi kita penjual ini juga bingung, karena kan juga mau untung. Ini kita rata-rata ambil dari luar semua. Belum transportasinya belum biaya bensinnya,"pungkasnya.

Baca juga: Bupati Tana Tidung Sebut Pembangunan Puspem KTT masih Proses, Juli 2022 Peletakan Batu Pertama

Meski begitu dia berharap, petani lokal Tana Tidung dapat memproduksi sayuran dengan jumlah banyak.

Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar Tana Tidung.

"Biar kacang panjang pun kita beli di luar (KTT), padahal sebenarnya bisa aja tanam di sini. Kalau lahan (pertanian) mungkin ada aja, tapi faktor pendukung lainnya yang ndak ada," tuturnya

Penulis: Risna

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved