Berita Tarakan Terkini
Sempat Kering, Embung Binalatung Kembali Beroperasi, PDAM Tunggu Listrik Masuk ke Indulung
Hujan yang menguyur Kota Tarakan membuat Embung Binalatung yang tadi airnya kering, kini terisi. Sehingga pendistribusian air di Tarakan Timur lancar
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Embung Binalatung yang sempat dinyatakan kering dan tak beroperasi beberapa hari akhirnya terisi pasca hujan mengguyur Tarakan dua hari berturut-turut sejak Rabu (29/6/2022) malam kemarin dan Kamis (30/6/2022) malam tadi.
Dibeberkan Dirut Perumda Air PDAM Tirta Alam Kota Tarakan Iwan Setiawan, saat ini kondisi Embung Binalatung akhirnya terisi setelah sebelumnya beberapa hari mengalami kekeringan. Hujan mengguyur Tarakan pada Rabu (29/6/2022) malam akhirnya, embung terpantau terisi sekitar 86 sentimeter kenaikannya.
“Makanya dinyalakan lagi alatnya karena sempat mati 3-4 hari kemarin. Mudahan saja hujan terus termasuk listrik di Indulung terpasang,” harapnya.
Baca juga: Sisa 100 Meter, Pipa Interkonekasi dari Embung Indulung ke Embung Binalatung Tarakan Terus Dikebut
Adapun dengan kondisi hujan yang mengguyur Tarakan kemari diperkirakan bisa bertahan hingga empat hari ke depan.
“Lumayan untuk menyambung napas,” cetusnya.
Memang yang terdampak hanya Tarakan Timur dan Tarakan Tengah sebagian. Dan sebagian Tarakan Tengah yang lain kemudian Tarakan Barat dan Tarakan Utara, tidak ada persoalan.
Ia melanjutkan selain berharap hujan, juga sumber air baku diharapkan dari Indulung. Namun listrik untuk memompa air belum ada.
Baca juga: Pembangunan IPA Binalatung Dikebut, Walikota Khairul Sebut Warga Wilayah Timur Nikmati Air Bersih
“Padahal sudah siapkan pompa 200 liter per detik,” urainya.
Lebih jauh Iwan menjelaskan kondisi Embung Binalatung saat ini hanya tampungan dan tidak memiliki sungai. Ia juga sudah memikirkan solusinya.
Yakni Embung Indulung yang memiliki sungai dari Hutan Lindung Kota Tarakan dan debitnya besar sekitar 250 liter per detik.
“Itu yang mau dipompa ke IPA Kampung Satu tapi listrik tidak tersedia. Padahal alat pompa sudah siap semua,” ujarnya.

Ini yang mau dipercepat pihaknya. Seharusnya jika tahun 2021 lalu sudah terpasang, maka tahun ini tidak perlu khawatir lagi kondisi Embung Binalatung.
“Mudahan tahun ini bisa terpasang karena PLN sudah mulai bekerja di Amal saya lihat,” ujarnya.
Jika kemarau, maka dampaknya Embung Binalatung bisa mengalami kekeringan. Otomatis, alat pengisap atau penyedot tidak bisa bekerja karena air berada di bawah.
Baca juga: Hujan Deras Tak Turun di Tarakan, Embung Binalatung Nyaris Kering, Waspada Kemarau Terjadi Agustus
"Kalau lubang isap masih kelihatan maka tidak bisa disedot. Butuh satu meter itu ketinggiannya naiknya," ungkap Iwan Setiawan.
Adapun lanjutnya hingga pukul 14.00 WITA, Rabu (29/6/2022) kemarin terpantau, ketinggian air berada di mines 37 sentimeter. Artinya jika mengalami kenaikan 137 sentimeter maka baru bisa dioperasikan di Embung Binalatung yang memiliki daya tampung 500.000 kubik.
"Makanya ini diusahakan bagaimana Embung Indulung aktif. Karena PLN juga sudah mempercepat pemasangan listriknya," ujarnya.
Pekan ini kembali akan dilakukan pemantauan ke Embung Indulung untuk melihat progres pemasangan listrik di lokasi pompa.
"Kalau Embung Indulung beroperasi kita bisa kirim 200 liter per detik ke Kampung Satu atau ke Embung Binalatung. Itu bisa ada solusinya," ujarnya.
Air Embung Indulung saat ini belum bisa dimanfaatkan sama sekali karena tidak ada listrik. Untuk memompa air menuju Embung Binalatung dari Indulung, membutuhkan tenaga listrik.
Baca juga: Pembangunan IPA Binalatung Dikebut, Walikota Khairul Sebut Warga Wilayah Timur Nikmati Air Bersih
"Kalau Indulung sudah aktif bisa kirim 200 liter per detik. Kemudian yang dikirim ke Amal 30 liter per detik dan sisanya kirim ke Kampung Satu. Kalau Embung Binalatung penuh, kita bisa aktifkan 60 liter per detik akan lebih kuat nanti," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah