Berita Tarakan Terkini
Evaluasi Pelaksanaan PPDB SMA di Tarakan, Persoalan Jaringan dan Orangtua Harus Perbanyak Literasi
Disdikbud Kaltara Cabang Tarakan melakukan evaluasi pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA di Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara Cabang Tarakan melakukan evaluasi pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA di Kota Tarakan.
Untuk pelaksanaan sampai 30 Juni 2022 hingga 1 Juli 2022 kemarin, proses pendaftaran masih berjalan di masing-masing satuan pendidikan.
Akhmad Yani, Kepala Cabang Disdikbud Provinsi Kaltara Kota Tarakan tak menampik ada persoalan-persoalan dengan pola masih sama dengan tahun sebelumnya.
Misalnya salah satunya, tidak kesesuaian berkas harus dikonfirmasi ulang oleh panitia di satuan pedidikan.
Selanjutnya ada tambahan dokumen pendukung misalnya surat keterangan juga sempat terjadi kesulitan calon siswa ornag tua mengakses jaringan.
“Tetapi alhamdulillah sangat temporal tidak terlalu lama. Hal-hal semacam itu yang terjadi di lapangan, saya lebih kita memang masi butuh waktu untuk lebih siap.
Petunjuknya itu kadang-kadang sebenarnya sama tetapi tidak semua orangtua tahun lalu mendaftarkan anaknya tahun ini paham. Itu karena minimnya literasi,” urainya.
Baca juga: PPDB Tingkat SD dan SMP Selesai, Dinas Pendidikan Bulungan Beber Masalah, Sebut Tak Ada Kendala
Sehingga lanjut Akhmad Yani, khususnya orangtua atau calon siswa diimbau membaca dan mencari informasi sebelum mendaftarkan diri. Karena diakuinya PPDB tingkat kompleksnya di Tarakan lebih banyak.
“Termasuk sedemikian terbukanya informasi tetapi kadang-kadang tidak utuh sehingga diterima sepotong-sepotong itu juga menimbulkan masalah tetapi itu dinamika,” urainya.
Lebih jauh Akhmad Yani, pelaksanaan PPDB tahun ini sama dengan tahun sebelumnya lewat pendaftaran online. Meski demikian tahun ini lanjutnya, penekananaya tatap muka terbatas.
Sejak Senin (27/6/2022) lalu dibukanya pendaftaran lanjutnya, memang sempat terjadi akses masuk ke server bermasalah.
“Tetapi secara keseluruhan bukan hanya server PPDB saja, juga ada PPPK dan CPNS saya dengar ada kegiatan di instansi lain yang sama-sama membutuhkan jaringan,” urainya.
Selanjutnya menyoal jumlah lulusan SMP yang akan masuk ke jenjang SLTA, tentu harus sudah memperhitungkan sejak jauh hari.
Menurutnya, jika tidak terjadi keseimbangan, pasti akan ada diskusi melibatkan pihaknya dan satuan pendidikan.
“Katakalah yang lulus SMP lebih banyak. Kita lihat daya tampung, kalau tidak sesuai, maka dicarikan formula apakah menambah ruang kelas, rombel baru,” ucapnya.
Namun diakuinya, sampai dengan saat ini daya tampung tidak ada ditemukan persoalan.
“Data kita balance seimbang tidak ada masalah bahkan daya tampung sesungguhnya lebih besar dengan daya tampung yang kita terima jadi sesungguhnya tidak ada masalah ujarnya.