Harga Kebutuhan Bahan Pokok Mahal, Pengelola Warung Makan di Malinau Terpaksa Naikkan Harga Jual

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Harga kebutuhan bahan pokok mahal, pengelola warung makan di Malinau terpaksa naikkan harga jual: Nasi goreng Rp 15 ribu, sekarang jadi Rp 18 ribu.

Harga barang pokok yang semakin melambung di pasaran turut berimbas pada pelaku UMKM dan pengelola warung makan.

Saat ini, rata-rata pengelola warung di Malinau mematok menu makanan sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu harga terendah per porsi.

Pengelola Warung Makan di Malinau Hulu, Arifuddin menilai kenaikan harga makanan adalah hal yang wajar. Menyesuaikan harga bahan baku.

Baca juga: Terobosan Bawaslu Sambut Tahapan Pemilu 2024, Gagas Debat Antar Pelajar Perdana di Malinau

"Terpaksa dinaikkan, kalau rata-rata nasi goreng itu Rp 15 ribu, sekarang Rp 18 ribu. Hampir semua warung pinggiran terapkan segitu, supaya seragam," ujarnya, Rabu (6/7/2022).

Menurut Arif, harga makanan terpaksa dinaikkan karena pengaruh harga minyak goreng yang tak kunjung pulih. Selain itu sejumlah bahan dapur juga semakin mahal.

"Tahu-tempe sekarang Rp 8 ribu, bawang merah Rp 65 ribu. Belum lagi cabai rawit. Minyak goreng masih Rp 25 ribu. Kita menyesuaikan harga barang," katanya.

Selain Arif, sejumlah pengelola warung makan dan toko kelontong kompak menerapkan harga tersebut. Ini merupakan imbas kenaikan sejumlah bahan dapur di pasaran.

Baca juga: HUT Bhayangkara ke-76, Dua Anggota Polres Malinau Ini Orang Pertama Cicipi Tumpeng

"Mulai dari penjual sate, nasi goreng, nasi kuning itu naik harga sekarang jadi Rp 18 ribu. Mau diapa, kalau tetap Rp 15 ribu, kita yang rugi," ujar pengelola warung Banjar Malinau Kota, Kamal.

Pantauan TribunKaltara.com, sejumlah komoditas di Malinau mengalami kenaikan selama periode Juni-Juli 2022 berdampak terhadap harga makanan di warung sekitar ibu kota kabupaten.

(*)

Penulis : Mohammad Supri