Berita Nunukan Terkini
Polemik Bapokting di Perbatasan, Warga Krayan Minta Tim Terpadu Dibentuk, Ini Kata Bupati Nunukan
Polemik Bahan Pokok dan Penting ( Bapokting) di perbatasan, masyarakat Krayan minta Pemkab bentuk Tim Terpadu, Asmin Laura: Tunggu respon Pak Gubernur
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura segera memenuhi permintaan masyarakat Krayan untuk membentuk tim terpadu.
Asmin Laura mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat bersama unsur Forkopimda membahas polemik Bahan Pokok dan Penting atau Bapokting di wilayah Krayan.
"Saya sudah bersurat lagi kepada Gubernur Kaltara untuk membentuk tim terpadu yang diminta masyarakat di Krayan. Jadi tunggu respon pak Gubernur. Mudahan setelah lebaran sudah ada jawaban," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Sabtu (09/07/2022), sore.
Laura menyampaikan permintaan masyarakat Krayan agar Bupati Nunukan, Gubernur Kaltara, Pemerintah Pusat, dan kementerian terkait untuk turun ke Krayan mendengar aspirasi masyarakat.
Baca juga: Jadi Pemain Terfavorit, Ini Sosok Pria yang Mendapat Hadiah Sepatu Bola dari Bupati Nunukan
"Memang perlu mendengar aspirasi masyarakat secara langsung. Selama ini kita hanya baca di media, dengar melalui video, termasuk surat camat," ucapnya.
Menurut Laura, mengenai aksi protes yang dilakukan masyarakat Krayan belum lama ini, sudah ditindaklanjuti oleh Gubernur Kaltara.
"Pak Gubernur juga sudah merespon kepada saya melalui pesan whatsapp bahwa akan bersurat kepada Pemerintah Kuching, Serawak," ujar Laura.
Lanjut Laura,"Kenapa baru sekarang karena kami menunggu surat dari camat untuk mengetahui kronologis dari Krayan. Biar tidak simpang siur," tambahnya.
Sembako ke Krayan Masih Aman
Laura menuturkan untuk sembako masih terbilang aman sampai saat ini. Meskipun belum bisa memenuhi kebutuhan semua masyarakat di 5 kecamatan.
"SOA (subsidi ongkos angkut) jalan aja. Hanya kapasitas angkut pesawat terbatas," tuturnya.
Hanya saja untuk kebutuhan material bangunan yang masih sulit dipasok dari dalam negeri.
"Yang membutuhkan material banyak dari Serawak itu untuk tujuan pembangunan PLBN. Tapi progres masih sangat lamban. Beda pembangunan PLBN di Sebatik dan Labang," ungkap Laura.
Masyarakat Enggan Buka Pagar Kawat
Sampai saat ini, masyarakat Krayan belum membuka pagar kawat yang dibangun sebagai bentuk aksi protes terhadap pemerintah kedua negera bertetangga, pada Rabu (05/07).
Baca juga: H-1 Idul Adha, Pedagang Sapi di Nunukan Laris, Herman Tinggal 1 Ekor Sapi Limosin yang Belum Terjual