Berita Malinau Terkini
Ternyata Terkendala Administrasi, Pengembangan Lapter Long Alango Bahau Hulu Perlu Perencanaan Ulang
Sekretaris Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus menerangkan ada sejumlah kendala pembangunan Lapter Bahau Hulu.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
Sebelumnya diberitakan TribunKaltara, tokoh pemuda dan penasihat adat Bahau Hulu menyampaikan urgensi peningkatan landasan pacu agar layak digunakan guna kepentingan mendesak.

Baca juga: Pengembangan Lapangan Terbang Long Alango Terus Diusulkan, Warga Bahau Hulu Menanti Realisasi
Pengembangan Lapangan Terbang Long Alango Terus Diusulkan, Warga Bahau Hulu Menanti Realisasi
Sebelumnya diberitakan, pengembangan Bandara Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu terus diusulkan.
Terakhir, usulan tersebut kembali diusulkan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang dalam Musrenbang Regional Kalimantan tahun 2022 pada Kamis 19 Mei 2022 lalu.
Tokoh Pemuda Bahau Hulu, Roni manan mengatakan pada dasarnya usulan masyarakat Bahau Hulu terkait pengembangan Lapangan Terbang Bahau Hulu cukup sederhana.
Hanya meminta agar landasan pacu dibenahi agar layak digunakan bagi pesawat yang diperuntukkan untuk membawa pasien.
"Kalau di Alango ini, kita cuma butuh yg lebih baik aja. Tidak harus besar tapi asal bisa di pakai untuk MAF aja, itu lebih dari cukup," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Sabtu (21/5/2022).

Sebelumnya, Warga di Kecamatan Bahau Hulu harus melalui jeram sungai Bahau untuk keperluan merujuk pasien ke Fasyankes rujukan.
Pasien yang memerlukan perawatan dengan segera harus mengarungi sungai menuju ke Bandara Pujungan di Kecamatan tetangga.
Hingga saat ini, Lapangan Terbang tersebut dibangun dan dirawat swakelola oleh masyarakat di perbatasan RI-Malaysia tersebut.
"Dulu-dulu itu MAF masih bisa landing menggunakan pesawat Cessna. Tapi karena yang beroperasi tinggal Kodiak sulit landing karena kondisi landasan pacu," katanya.
Roni dan masyarakat Bahau Hulu tak muluk-muluk meminta agar Bandara di kecamatan yang membawahi 6 desa tersebut harus megah.
Cukup agar landasan pacu diaspal agar layak digunakan oleh maskapai yang melayani misi kemanusiaan di wilayah tersebut.
(*)
Penulis : Mohammad Supri