Berita Tarakan Terkini
Evaluasi Jalur Zonasi PPDB 2022, Tiga SMP Selalu Penuh Pendaftar, Wilayah Pesisir Dipetakan Kembali
Evaluasi jalur zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022, tiga SMP di Tarakan selalu penuh pendaftar, sehingga wilayah pesisir bakal dipetakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Evaluasi jalur zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022, tiga SMP di Tarakan selalu penuh pendaftar, sehingga wilayah pesisir bakal dipetakan kembali.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2022 ini.
Pertama, persoalan jalur zonasi yang diterapkan baik tingkat SD maupun SMP di Kota Tarakan.
Dalam hal ini menurut Kepala Disdikbud Kota Tarakan Budiono, pihaknya kembali akan memetakan kembali persoalan jalur zonasi wilayah yang padat penduduk.
“Nanti kita akan petakan kembali kira-kira zonasi mana yang masuk ke sekolah ini. Pasti kita akan evaluasi.
Dengan pengalaman kemarin, data ada, bentuk zona wilayah di masing kelurahan beda. Ini dalam rangka menyiapkan PPDB yang akan datang,” beber Budiono kepada TribunKaltara.com, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Soal PPDB, Kacab Disdikbud Kaltara Wilayah Nunukan Warsito Beri Pesan Menohok Kepada Pimpinannya
Dikemukakan, untuk PPDB tahun ini semua masuk sekolah negeri.
Hanya saja diakuinya masih ada sekolah padat berlebih pendaftar dan ada sekolah yang kekurangan pendaftar siswa.

“Nah solusinya, yang berlebih dipindahkan ke sekolah yang kekurangan siswa.
Sekolah berlebihan pendaftar seperti SMPN 1, SMPN 2, SMPN 12 itu zona di tengah kota padat pendaftar. Zona tengah kota di pinggir pantai itu akan kita evaluasi,” ujarnya.
Disdikbud sudah mengarahkan orangtua siswa mendaftarkan anaknya ke sekolah yang masih kosong peminatnya.
“Saat ini sudah selesai semua dan tinggal berkas administrasi dan yang belum sempat masuk saat ini sudah diakomodir ke sekolah yang masih kekurangan pendaftar,” jelasnya.
Baca juga: Polemik PPDB Kaltara di SMAN 1 Tarakan, Orangtua Calon Peserta Didik Layangkan Protes Keras
Budiono melanjutkan, untuk swasta sendiri, SD banyak masukan dan Disdikbud mengarahkan ke swasta.
Jika ingin masuk SD negeri, bisa menunggu tahun depan. Karena memang rerata yang tidak diterima di SD karena faktor umur.
“Tersisih karena usia. Kami sarankan masuk swasta atau nunggu tahun depan,” ujarnya.
Selain di wilayah kota yang padat, evaluasi lain yakni afirmasi dan perpindahan tugas orangtua. Kemarin afirmasi ada yang penuh dan ada yang tidak terpnuhi kuotanya.
“Teryata ada zona membeludak dan ada kosong atau sedikit. Itu dievaluasi.
Kalau afirmasi ada beberapa kartu dieklurkaan Dinsos, PKH, KIP dan resmi dari DInsos. Atau masuk daftar tunggu sudah diberikan,” pungkasnya. (*)